Nasional

Bersama Arzeti Bilbina, BKKBN Jatim Sosialisasi PK Cegah Stunting di Universitas Sunan Giri

Bangga Kencana || Sidoarjo – Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina Setyawan, S.E., M.A.P., bersama BKKBN Jawa Timur (BKKBN Jatim) menyelenggarakan sosialisasi Penguatan Pendataan Keluarga (PK) dan Kelompok Sasaran Bangga Kencana Cegah Stunting di Universitas Sunan Giri Surabaya – Sidoarjo pada tanggal 21 November 2021.

Kegiatan ini dihadiri , Dra. Sofia Hanik, MM selaku Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana, Ainun Amalia, S.Sos   selaku Kepala Dinas PPPA dan KB Kab. Sidoarjo.

Arzeti Bilbina Setyawan, S.E., M.A.P., mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi ini merupakan agenda tahunan sebagai bentuk komitmen bersama dalam menyukseskan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) di Jawa Timur.

Terlebih, BKKBN telah melaksanakan Pendataan Keluarga di tahun 2021 ini. Selain itu, Arzeti Bilbina Setyawan, S.E., M.A.P., berharap agar kegiatan sosialisasi BKKBN di Universitas Sunan Giri Surabaya – Sidoarjo agar dapat dioptimalkan sehingga masyarakat semakin memahami pentingnya membangun keluarga yang berkualitas, mencegah pernikahan dini dan kehamilan di usia dini serta fokus pada pencegahan status gizi buruk, yaitu stunting

Sementara itu, Dra. Sofia Hanik selaku Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana, menjelaskan pentingnya Pendataan Keluarga. Perbedaan Pendataan Keluarga dengan informasi statistik lain yang sudah ada yakni data yang didapat bersifat mikro. Pendataan Keluarga memotret satu per satu keluarga baik by name dan by address.

Data yang ada diharapkan bisa membantu dalam penanganan stunting karena BKKBN ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai pelaksana percepatan penurunan stunting nasional. “Selama ini data stunting itu ada secara angka, tapi tidak ada yang tahu stuntingnya dimana, oleh karena itu hasil Pendataan Keluarga sangat membantu untuk mengetahui lokus penanganan stunting,” pungkasnya

Dalam paparan materinya, Dra. Sofia Hanik, M.M., menjelaskan bahwa pada tahun 2019, prevalensi stunting di Indonesia adalah 27,6% artinya 1 dari 3 balita Indonesia menderita stunting. Angka ini menjadikan Indonesia berada pada urutan ke-4 negara dengan angka stunting tertinggi di dunia.

Sedangkan angka prevalensi stunting di Jawa Timur tidak terpaut jauh dari nasional, yakni 26,86%. Oleh karenanya, ia mengharap dukungan dari berbagai pihak untuk bergandengan tangan dalam upaya menurunkan prevalensi stunting di Jawa Timur

Bagi Masyarakat Jawa Timur bisa mendapatkan Konsultasi Keluarga GRATIS klik di www.siapbahagia.com @red

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button