Nasional

Program Bangga Kencana, Kepala BKKBN-RI Sarasehan Penguatan di Ngawi

Bangga Kencana || Ngawi – Kegiatan Sarasehan Penguatan Program Bangga Kencana oleh Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat digelar di Hotel Sukowati, Ngawi, Jawa Timur, Kamis (12/8/2021).

Acara Sarasehan dihadiri oleh Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko, M.H, M.Si., Kepala DP3AKB Ngawi, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd., dan dr. Sigit Pradono Diptoadi, Sp.OG., dengan narasumber Kepala BKKBN RI, dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG.,(K).

Kesempatan itu, Hasto Wardoyo menjabarkan bahwa BKKBN Pusat bersama BKKBN perwakilan Propinsi sampai dengan OPD KB di masing masing Kabupaten/ Kota berkomitmen mengimplementasi amanah dari Bapak Presiden sebagai Koordinator lapangan percepatan penurunan stunting, dan berintegrasi dengan lintas sektor dalam berstrategi melalui inovasi program penurunan Stunting secara gotong royong .

“Program yang akan ditetapkan adalah Program pendampingan Ibu hamil oleh tiga segmen, yaitu Bidan, Kader, dan PKK. Di Ngawi sudah berjalan dengan program orang tua asuh dan diharapkan ditunjang sistem pencatatan pelaporan yang optimal,” ujar Hasto.

Hasto juga menerangkan bahwa orang dengan Stunting dipastikan pendek, tapi orang pendek belum tentu Stunting. “Program stunting berkaitan dengan gagal tumbuh kembang yang causa nya ada dua, dari sub optimal nutrisional, dan satu lagi dari aspek sub optimal healthy dengan penyakit penyerta. Program Stunting harus di kerjakan secara gotong royong antara lain dengan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Pemerintah Desa serta seluruh elemen masyarakat,” terang Hasto.

Dijelaskan Hasto, dimasa Pandemi Covid 19, Pemerintah melakukan vaksinasi kepada masyarakat, dan BKKBN peran aktif dalam percepatan vaksinasi.  “Untuk mengimplementasikan amanah Presiden bahwa BKKBN berperan dalam percepatan Vaksinasi, untuk itu percepatan program vaksinasi yang didahului lewat pelatihan vacinator Bidan Praktek Mandiri dan SDM di BKKBN yang berlatar belakang pendidikan Dokter, Bidan, dan Perawat segera direalisasi untuk SDM yang telah disiapkan,” terang Hasto.

BKKBN ikut mendukung mempercepat vaksinasi untuk Ibu hamil berkoordinasi dengan Bidan Praktek Mandiri yang non PNS dan berkonsultasi dengan DSOG. “Untuk Pelatihan/ workshop berikutnya mengikutkan lebih banyak peserta dan yang menjadi ranahnya BKKBN adalah vacinator yang non PNS, Bidan praktek mandiri non PNS dan P Care nya satu pintu ikut di Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi,” terang Hasto.

Terkait BOKB untuk pelayanan KB, Hasto meminta dipercepat realisasi kegiatannya, sehingga dana bisa dimanfaatkan dengan optimal secara transparansi untuk semua pelayanan di Faskes dan RS demi kepentingan masyarakat. “Untuk itu kegiatan harus dilakukan secara bergotong royong mulai dari peran kader PPKBD Sub PPKBD OPD KB dan RSUD,” pungkas Hasto. @red.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button