Nasional

Penyematan Tanda Penghargaan MKK 2021 Bupati Magetan Dari Kepala BKKBN-RI

Bangga Kencana || Magetan – Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia (BKKBN-RI), dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG.(K)., menyematkan Tanda Penghargaan Program Bangga Kencana Tahun 2021 “Manggala Karya Kencana” (MKK), dan Penyerahan  Piagam Penghargaan Pendataan Keluarga 2021 tepat waktu 100%, kepada Bupati Magetan, Dr. Drs. Suprawoto, S.H., M.Si. Jumat (13/8/2021).

Acara yang menerapkan protokol kesehatan ini dihadiri oleh Bupati dan wakil Bupati Magetan, Ketua DPRD Propinsi Jawa Timur, Kusnadi, S.H., M.Hum., Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd., dan para pejabat kabupaten Magetan.

Kesempatan itu Hasto Wardoyo menerangkan bahwa salah satu rangkaian kegiatan pada Peringatan Hari Keluarga Nasional tersebut adalah Gebyar Penghargaan Program Bangga Kencana. Pada Gebyar Penghargaan Program Bangga Kencana ini telah diberikan penghargaan kepada para pemangku kepentingan dan mitra kerja yang telah memberikan dukungan, komitmen dan peran sertanya dalam pelaksanaan program Bangga Kencana, yang salah satu penerima penghargaan tersebut adalah Bupati Magetan.

“Saya sangat memberikan apresiasi kepada Bupati Magetan dan jajarannya yang telah begitu peduli terhadap perkembangan program Bangga Kencana, yang dalam hal ini menjadi tugas dan fungsi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dan dapat saya garis bawahi program Nasional ini tidak mungkin dapat hanya dilakukan oleh BKKBN semata, namun kebersamaan dalam mencapai tujuan yang diharapkan,” urai Hasto.

Kesempatan itu Hasto menyinggung BKKBN diberi amanah oleh Presiden RI melakukan koordinasi penurunan stunting di Indonesia.

“Pada tanggal 25 Januari 2021 Presiden RI memerintahkan kepada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengoordinasikan pelaksanaan program penurunan stunting di Indonesia. Penunjukan BKKBN sebagai ketua pelaksana dalam program penurunan stunting karena Pemerintah menggunakan landasan hukum sesuai Undang-undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. BKKBN tidak hanya bertanggung jawab terhadap Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana), tetapi juga Program Bangga Kencana yang integral dengan upaya penurunan angka stunting,” terang Hasto.

 

Hasto berharap dukungan dari semua sektor untuk mensukseskan penurunan stunting di Indonesia. “BKKBN sebagai lembaga negara yang diberikan tugas pemerintahan dalam Program Bangga Kencana dan penurunan stunting, membutuhkan dukungan dan keterlibatan aktif dari berbagai pihak untuk mendukung pelaksanaan program di lapangan. Oleh sebab itu, BKKBN harus menjalin kemitraan baik dengan Pemangku Kepentingan dari lintas sektor maupun dengan berbagai organisasi, terutama mitra kerja yang memiliki potensi besar dalam mendukung implementasi program Bangga Kencana dan penurunan stunting di lapangan,” kata Hasto.

Permasalahan stunting menjadi perhatian pemerintah Indonesia saat ini, pada tahun 2019 tingkat stunting di Indonesia masih pada angka 27,6% dan pada tahun 2024 ditargetkan angka stunting turun menjadi 14%.

“Guna menyikapi tantangan baru dalam penurunan stunting harus dilaksanakan dengan meningkatkan peran serta dan dukungan dari berbagai pihak, terutama keterlibatan pemerintah daerah kabupaten/kota,” pungkas Hasto.

Selain acara penyematan Penghargaan, ada sejumlah rangkaian acara, antara lain penandatanganan kesepakatan bersama upaya pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Magetan, serta peninjauan pelayanan KB Implant di mobil pelayanan (mupen). @red.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button