Nasional

Kaper BKKBN Jatim Hadiri Pembukaan Sekolah Orang Tua Hebat

Bangga Kencana || Pasuruan – Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin, membuka pembukaan Sekolah Orang tua Hebat di Pendopo Nyaweji Ngesti Wenganing Gusti, Kabupaten Pasuruan. Jumat (4/6/2021).

Hadir dalam acara, Kepala Perwakilan (Kaper) Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur, Drs.Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd., didampingi Ketua DWP Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Kunkun Dewi Kurniaty, dan Koordinator Bidang KS-PK Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Suhartuti, M.M.

Hadir juga Ketua TP PKK Kabupaten Pasuruan,  Sekretaris Daerah Pemerintah Daerah Kab. Pasuruan, Kepala Dinas KBPP Kabupaten Pasuruan, Ketua TP PKK Kecamatan Rejoso dan Kec. Pandaan di Kab Pasuruan beserta Pengurus. Tim Pendamping SOTH dari Universitas Surabaya, Fasilitator SOTH (OPD KB, PKB dan Kader BKB), Ayah dan Ibu balita peserta SOTH dari Kecamatan Rejoso dan Pandaan yang hadir secara daring maupun Luring.

Arumi dalam pembukaan menerangkan, Keluarga merupakan madrasah pertama dan utama bagi anak-anak yang dilahirkan. Orang tua merupakan guru, pendidik, dan role model yang pertama dan utama. Kualitas pengasuhan sangat menentukan kualitas generasi penerus yang dilahirkan oleh satu keluarga. Masa awal kehidupan setiap individu di mana sebagian besar waktunya dihabiskan bersama keluarga di lingkungan rumah merupakan masa paling fundamental dalam keseluruhan tahapan kehidupan atau sering disebut golden periode.“Mencetak para orang tua yang cerdas dan terampil dalam mengasuh anak menjadi Langkah sangat strategis dalam rangka melahirkan generasi penerus yang berkualitas,” terang Arumi.

Mengasuh anak balita dengan baik dan benar sangat penting, sehingga harus dipelajari secara serius dari sumber-sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Pengetahuan dan keterampilan pengasuhan anak bukan merupakan sesuatu yang ‘given’ atau sesuatu yang sudah bisa dengan sendirinya tanpa harus belajar. Mengasuh anak dengan baik dan benar harus dipelajari, dilatih dan diimplementasikan oleh orang tua dan anggota keluarga lainnya.

“Seiring perkembangan jaman yang demikian cepat tantangan pengasuhan balita saat ini semakin banyak dan kompleks antara lain adanya gap informasi dan teknologi antar generasi, keterbukaan informasi maupun berbagai perubahan sosial maupun gaya hidup masyarakat harus disikapi dengan tepat agar generasi penerus terhindar dari dampak negatif perkembangan jaman dan justru mampu memanfaatkan kemajuan untuk meningkatkan kualitas pengasuhan,” urai Arumi.“Sekolah Orang Tua Hebat yang digagas BKKBN ini merupakan terobosan yang strategis untuk memberikan Pendidikan intensif kepada para kelurga balita yang merupakan generasi milenial. Pelaksanaan yang singkat, terukur dan di bawah pendampingan tenaga professional dari Universitas Surabaya merupakan nilai plus untuk menarik minat para keluarga milenial agar meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengasuhan anak balita. Dukungan dari berbagai sektor di berbagai tingkatan dan partisipasi dari masyarakat menjadi kunci kesuksesan program ini. SOTH di Kabupaten pasuruan ini merupakan SOTH pertama di Jawa Timur, semoga dapat dikembangkan di tempat lain agar cakupan sasaran dapat lebih banyak dan luas,” terang Arumi.Kaper BKKBN Jawa Timur, kesempatan itu menerangkan, pengetahuan keluarga tentang pengasuhan dan golden periode masih rendah. Masa balita merupakan golden periode, waktu paling banyak dihabiskan bersama keluarga.

“Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga tentang pengasuhan dapat menjadi langkah strategis untuk memaksimalkan golden periode dan mencetak generasi unggul. Seiring perkembangan jaman yang begitu cepat terjadi pola perubahan perilaku keluarga, perlu pendekatan baru yang menarik untuk mendidik keluarga tentang pengasuhan,” terang pak Teguh panggilan akrab Kaper BKKBN Jawa Timur.

“Dikembangkan model baru dari kelompok BKB dengan Sekolah Orang Tua Hebat. Sekolah Orang Tua Hebat lebih praktis, menarik, terukur dan memiliki nilai plus dibanding pola lama dengan kelompok BKB.
Keterlibatan Perguruan tinggi (Ubaya) sebagai pendamping dan konselor diharapkan memberikan nilai lebih pada Sekolah Orang Tua Hebat,” lanjut beliau.

Pak Teguh berharap waktu yang relative singkat dengan pertemuan yang intens pada sekolah orang tua hebat mampu memberi jawaban atas kendala yang selama ini ada di kelompok BKB.

“Sekolah orang tua hebat merupakan terobosan untuk meningkatkan cakupan sasaran dan kualitas layanan peningkatan pengetahuan dan keterampilan pengasuhan balita. Proses belajar mengajar dikemas secara lebih tertata dan terukur dengan baik dengan adanya pre test dan post test setiap kali pertemuan maupun pre test post test secara keseluruhan. Hal ini dimaksudkan progress belajar mengajar di kelas Sekolah Orang tua Hebat dapat dipantau dengan baik,” terang pak Teguh.

Pak Teguh juga menerangkan fasilitator sekolah adalah Tim yang terdiri dari Ubaya, Pengelola BKB Provinsi dan Kabupaten, PKB, dan Kader BKB. “Semua fasilitator telah mengikuti pelatihan bagi calon fasilitator sekolah orang tua Hebat. Sekolah Orang tua Hebat di Jatim dilaksanakan di Kabupaten Pasuruan, di 2 Kecamatan yaitu Kec. Rejoso dan Kec. Pandaan, terdiri dari 4 kelas, dengan peserta 120 peserta (30 orang/kelas),” pungkas pak Teguh. @red

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button