BKKBN Jatim Terus Gencarkan Gerakan “Ayo Ke BKB” Sebagai Upaya Kie Pencegahan Stunting
Perwakilan BKKBN Jatim terus dengungkan Gerakan “Ayo Ke BKB” sebagai salah satu upaya promosi dan kie pencegahan stunting
Drackzi, Malang – Perwakilan BKKBN Jatim terus dengungkan Gerakan “Ayo Ke BKB” sebagai salah satu upaya promosi dan kie pencegahan stunting melalui optimalisasi kegiatan kelompok BKB.
Pemahaman yang baik dan benar tentang pentingnya pengasuhan di masa 1000 hpk dalam berkehidupan bermasyarakat perlu didukung oleh semua lintas sektor dan mitra kerja terkait termasuk penyuluh KB dan Kader kelompok kegiatan BKB sebagai tenaga penggerak di lini lapangan.
Orinetasi BKB Kit dan Orientasi Penggunaan KKA di kelompok BKB yang diselenggarakan selama dua hari pada tanggal 5 – 6 Februari 2024 di Hotel Atria Kota Malang ini diikuti oleh kader kader dari kelompok BKB penerima manfaat sarana BKB Kit Stunting Eliminasi Masalah Anak Stunting (EMAS).
Dra. Sofia Hanik, MM selaku Ketua Tim Kerja Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting menyampaikan pada sambutannya bawah BKB kit stunting merupakan sarana yang dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu pada saat menyampaikan informasi kepada keluarga-keluarga tentang pengetahuan pentingnya pengasuhan pada masa 1000 HPK untuk pencegahan stunting.
“BKB kit stunting dan KKA merupakan inovasi BKKBN dalam Upaya pencegahan stunting di masa 1000 HPK yang dapat digunakan oleh kader-kader BKB”
Menurutnya, BKB kit stunting atau yang dikenal dengan BKB Emas telah didistribusikan ke seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur.
Nantinya melalui sarana ini keluarga ibu hamil dan baduta dapat mengetahui pengasuhan 1000 HPK yang baik dan benar.
Dalam kegiatan tersebut juga disampaikan Gerakan pemantauan tumbuh kembang balita menggunakan Kartu kembang anak (KKA) agar keluarga-keluarga yang memiliki balita dapat memantau tumbuh kembang balita dengan baik sesuai tahapan usia.
Di akhir kegiatan, peserta membuat rencana tindak lanjut dari kegiatan ini dengan membentuk Sekolah Orang Tua Hebat di kelompok BKB masing-masing sehingga seluruh keluarga ibu hamil dan ibu baduta terpapar pengetahuan pentingnya pengasuhan di masa 1000 HPK.@Red.