Tingkatkan Kapasitas Pengelola, BKKBN Jatim Laksanakan Orientasi Perawatan Jangka Panjang Pada Lansia
Dalam rangka meningkatkan kapasitas pengelola dan pelaksanana program Lansia di Kabupaten/Kota, Perwakilan BKKBN Jawa Timur melaksanakan kegiatan Orientasi Perawatan Jangka Panjang pada Lansia
Drackzi, Surabaya – Dalam rangka meningkatkan kapasitas pengelola dan pelaksanana program Lansia di Kabupaten/Kota, Perwakilan BKKBN Jawa Timur melaksanakan kegiatan Orientasi Perawatan Jangka Panjang pada Lansia tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2024, Senin-Rabu (3-5/6/2024).
Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Luminor Sidoarjo ini, dibuka oleh Dra. Sofia Hanik, M.M, selaku Ketua Tim Kerja Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur. Serta dihadiri oleh sebanyak 114 orang yang terdiri dari Pengelola Program Lansia di Kabupaten/Kota, Penyuluh KB dan Kader Pengurus Kelompok BKL.
Setelah dibuka secara resmi, kegiatan dilanjutkan penyampaian Materi dari Ketua Tim Kerja Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting, materi dari Direktorat Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan, materi dari Praktisi Geriatri RSUD dr. Soetomo dan terakhir dari Komisi Daerah Lansia Provinsi Jawa Timur.
Menurut Data Susenas Maret 2023 memperlihatkan sebanyak 11,75% penduduk adalah lansia dan dari hasil proyeksi penduduk didapatkan rasio ketergantungan lansia sebesar 17,08. Artinya 100 orang penduduk usia produktif menanggung sekitar 17 orang lansia.
Dalam sambutannya, Dra. Sofia Hanik, M.M menyampaikan bahwa, Fenomena ageing population bisa menjadi bonus demografi kedua, yaitu ketika proporsi lansia semakin banyak tetapi masih produktif dan dapat memberikan sumbangan bagi perekonomian negara. Akan tetapi, lansia dapat menjadi tantangan pembangunan ketika tidak produktif dan menjadi penduduk rentan.
“Untuk menyikapi kondisi tersebut, dibutuhkan suatu program pembangunan kelanjut usiaan yang mampu mengayomi kehidupan lansia di Indonesia. Pemerintah telah memberikan perhatian terhadap kehidupan penduduk lansia melalui berbagai kebijakan atau peraturan tertulis lainnya,” kata Hanik.
Di hari ketiga, setelah peserta mengisi evaluasi kegiatan dan rencana tindak lanjut, kegiatan ditutup oleh Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, M.M, yang sekaligus memberikan arahan kepada peserta.
Erna menyampaikan apresiasi kepada para peserta atas antusias dan semangat yang ditunjukkan oleh peserta selama mengikuti acara. Erna juga berpesan agar ilmu yang didapatkan selama tiga hari ini dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, serta ditularkan kepada masyarakat yang lain.
“Salah satu Inovasi yang telah dilakukan BKKBN Jawa Timur, yaitu penyelenggaraan SEKOLAH LANSIA TANGGUH atau SELANTANG yang sudah dikembangkan di 38 Kabupaten/Kota bekerja sama dengan IRL semoga juga makin membumi dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas,” kata Erna.
“Memasuki usia lansia berarti memasuki fase kehidupan dengan kemampuan fisik, kognitif, dan afektif yang akan mengalami penurunan dari waktu ke waktu. Sehingga melalui kegiatan ini, agar nantinya mewujudkan lansia yang sehat, aktif, mandiri, produktif dan bermartabat yang disebut lansia tangguh,” pungkas Erna.@Red.