Nasional

Ngobrol Pintar Bareng Kaper BKKBN Jatim Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Timur 

Acara Ngopi Bangga Kencana Tahun 2023 Dalam upaya percepatan penurunan stunting di Jawa Timur dihadiri oleh peserta yang bangga memainkan peran penting.

Drackzi.com//SURABAYA – Acara Ngopi Bangga Kencana Tahun 2023 Dalam upaya percepatan penurunan stunting di Jawa Timur dihadiri oleh peserta yang bangga memainkan peran penting.ngobrol-pintar-bareng-kaper-bkkbn-jatim-dalam-percepatan-penurunan-stunting-di-jawa-timur

Kali ini, peran insan pers dan mahasiswa menjadi sorotan utama dalam ngobrol pintar yang digelar di salah satu cafe di Surabaya, Selasa (19/12/2023).

Acara yang di inisiasi oleh Sindikat Wartawan Indonesia, dihadiri berbagai pihak ini menampilkan kebersamaan antara peserta Ngopi Bangga Kencana dengan Kaper BKKBN Jatim.

Dalam ngobrol pintar yang dihelat, peserta membahas strategi dan langkah-langkah konkrit untuk mengakselerasi penurunan stunting di wilayah Jawa Timur.

Peserta acara, termasuk Kaper BKKBN Jatim dan berbagai pihak, merangkai ide-ide untuk mengakselerasi penurunan stunting di wilayah ini. Dr. Agus Purbo Widodo, Merlina Maria Barbara Apul, dan Gatot Irawan menjadi narasumber yang memberikan pandangan dari perspektif akademis dan pers.

Kepala Perwakilan BKKBN Jatim, Dra. Maria Ernawati M.M., mengungkapkan upaya serius dalam menanggulangi stunting di Jawa Timur.

Dalam sebuah wawancara, beliau menjelaskan bahwa stunting bukan hanya akibat faktor kemiskinan, tetapi juga melibatkan faktor budaya, pola asuh, dan sanitasi.

“Multi kami ya multi fungsi ya. Persoalannya multi faktor gitu ya. Ada beberapa di Jawa Timur ini yang terpuruk, tuh wilayah Jember,” kata Dra. Maria. Namun, ia juga menyoroti ketidakhadiran informasi mengenai peran ulama di Jawa Timur dalam menangani stunting.

Dra. Maria menegaskan bahwa stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga melibatkan unsur agama.ngobrol-pintar-bareng-kaper-bkkbn-jatim-dalam-percepatan-penurunan-stunting-di-jawa-timur

“Kami ini sudah menggandeng beberapa ulama dan sosialisasi BKKBN ini juga sudah mulai ke pondok pesantren untuk memahamkan terutama kepada pondok santriwati. Biar paham, biar nantinya dia mempunyai satu perencanaan dalam kehidupan keluarganya,” tambahnya.

Mengenai tingginya angka stunting di Jawa Timur, Dra. Maria menyebutkan bahwa kasus ini masih signifikan di Jember, Bondowoso, dan Situbondo. Namun, di Kota Surabaya, angka stunting menurun menjadi 4,8. Ia optimis dengan upaya yang dilakukan, akan terjadi penurunan signifikan.

“Target 2024 tahun depan kita harus 14%, gubernur metargetkan di bawah 14%. Target di tahun ini harusnya nanti 16%. Sementara tahun kemarin kita masih di 19,2, jadi kita doakan sama-sama tahun ini bisa turun 16%,” ungkap Dra. Maria didampingi Sekban BKKBN Jatim, Nyigit Wudi Amini, S.Sos., M.Sc.

Dalam menjalankan upaya penurunan angka stunting, Dra. Maria menjelaskan bahwa pihaknya bekerja sama dengan berbagai instansi, termasuk pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan wartawan.

”Kita harus menembak sasaran itu dengan pas. Kalau memang sasaran tembak keluarga itu karena faktor kemiskinan, nanti kita upayakan untuk bagaimana ada satu pemberdayaan ekonomi keluarga,” terangnya.

Dra. Maria juga menyoroti pentingnya pemahaman terkait nutrisi. “Orang stunting itu kalau sudah. Resiko stunting itu yang paling bagus untuk meningkatkan gizinya adalah dengan nutrisi hewani. Nutrisi hewani di sekitar banyak, lele yang murah, telor satu hari satu untuk balita itu sangat bagus gitu cukup ya,” pungkasnya.

Upaya serius dan kerjasama lintas sektor diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam penanggulangan stunting di Jawa Timur, menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas.ngobrol-pintar-bareng-kaper-bkkbn-jatim-dalam-percepatan-penurunan-stunting-di-jawa-timur

Acara ini menjadi langkah nyata dalam membangun kesadaran bersama dan kerja sama aktif untuk mencapai target penurunan stunting di Jawa Timur. Melalui semangat Ngopi Bangga Kencana, peserta berkomitmen untuk terus berperan serta dalam menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas di masa depan.

Sementara itu, Wakil Rektor 1 Univeristas Teknologi Surabaya, menerangkan bahwa UTS sudah bekerjasama dengan PKK Surabaya dalam Program Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH).

“SOTH berkaitan erat dengan stunting, dan peran Mahasiswa dan kampus diperlukan untuk mencapai program percepatan penurunan atunting di Jawa Timur,” terang Agus.

Merlin, dosen Fakultas Hukum Universitas Widya Mandala Surabaya, menerangkan bahwa komunikasi sangat penting dilakukan agar pesan tersampaikan.

“Dalam penyuluhan, penyampaian kepada banyak orang dan perorangan mempunyai teknik yang berbeda. Dalam komunikasi, penyuluhan lebih efektif jika dibagi beberapa kelompok, dan bahasa lokal harus dipakai agar pesan kita bisa tersampaikan,” terangnya.

Gatot Irawan, Nara sumber dari Pers menjelaskan bahwa wartawan dan BKKBN bisa berkolaborasi dalam mencapai Percepatan Penurunan Stunting.

“Penggunaan IA sangat diperlukan dalam penyampaian berita dari humas, dengan kolaborasi kita bisa lebih cepat mempercepat penurunan stunting di Jawa Timur,” terang Gatot.

Diakhir acara, ketua Sindikat Wartawan Indonesia, Dedik Sugianto, mengucapkan terima kasih atas kehadiran nara sumber dan para peserta.

“Antusias mahasiswa dan insan pers dalam percepatan penurunan Stunting di Jawa Timur sangat besar, itu terlihat dari kehadiran peserta di acara Ngopi Bangga Kencana tahun 2023 ini,” pungkas Dedik. @Red.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button