BKKBN Jatim Rangka Penurunan Stunting Pada Masyakarat di Aula Bung Tomo Pemkab Jombang
BKKBN Jawa Timur melaksanakan kegiatan Internalisasi Pengasuhan Balita dalam rangka Penurunan Stunting kepada Masyarakat di Kabupaten Jombang, bertempat di Aula Bung Tomo Pemkab Jombang.
Drackzi, Jombang – BKKBN Jawa Timur melaksanakan kegiatan Internalisasi Pengasuhan Balita dalam rangka Penurunan Stunting kepada Masyarakat di Kabupaten Jombang, bertempat di Aula Bung Tomo Pemkab Jombang.
Kegiatan kali ini dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, M.M., yang dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Ibu Nyigit Wudi Amini, S.Sos., M.Sc, Kepala Dinas PPKBP3A Kabupaten Jombang Bapak dr. Puji Umbaran,M.KP serta perwakilan dari TP PKK Kabupaten Jombang Ibu Nur Kamalia, S.KM., M.Si. Sedangkan peserta kegiatan terdiri dari Keluarga Baduta, Keluarga Balita, Kader BKB, PKK, Penyuluh KB, CoE Poktan Pembangunan Keluarga dan Insan GenRe, sejumlah 250 orang.
Bapak Puji, selaku Kepala Dinas PPKBP3A Kab. Jombang, dalam sambutannya menyampaikan bahwa angka stunting kabupaten Jombang relatif tinggi diatas angka Nasional dan Provinsi. Sehingga harus kita selesaikan bersama.
“Angka Stunting Kabupaten masih ditinggi diatas angka Nasional dan Provinsi, maka tugas ini yang harus kita selesaikan. Mohon dipahami untuk penanganan stunting merupakan tugas never ending tidak ada selesainya. Karena setelah menangani kasus stunting hal yang harus dilakukan lagi adalah pecegahan stunting agar tidak ada bayi stunting lainnya” Jelas Puji.
Dalam kesempatan ini pula Puji menegaskan kepala seluruh peserta untuk bayi di Jombang harus dihadirkan di Posyandu untuk mengawal 1000 HPK.
“Kita siapkan anak kita untuk meneruskan tongkat estafet Pembangunan Negara, mohon Posyandu harus menghadirkan 100% bayi di Jombang agar tidak ada kecolongan, terutama untuk mengawal 1000 HPK” Tegas Puji.
Melengkapi pernyataan Bapak Puji, Ibu Nyigit selaku Sekretaris Perwakilan BKKBN Prov. Jatim menyampaikan bahwa dibutuhkan strategi untuk penanganan dan pencegahan stunting yaitu dengan mengoptimalkan pengasuhan pada masa 1000 HPK. Dan diperlukan partisipasi semua pihak untuk melaksanakan Program Percepatan Penurunan Stunting.
“jika kita berbicara tentang Stunting maka hal yang paling penting adalah Bagaimana penanganan dan pencegahan yang dilakukan, maka kesempatan yang paling strategis adalah pada masa 1000 HPK. Untuk mencapai target Penurunan Stunting, perlu partisipasi dari semua pihak untuk melaksanakan Program Percepatan Penurunan Stunting” Ujar Nyigit.
Pada sambutannya, Nyigit mengajak peserta untuk bahu-membahu dan membulatkan tekad dalam program percepatan penurunan stunting. “Semoga Sinergitas antar kita semua semakin berkobar dan solid agar Program Percepatan Penurunan Stunting dapat tercapai” Pinta Nyigit.
Stunting pada anak mencerminkan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bawah 5 Tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis, sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi kronis terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga usia dua tahun. Dengan demikian periode 1000 hari pertama kehidupan seyogyanya mendapat perhatian khusus karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan produktivitas seseorang di masa depan.
Melalui internalisasi pengasuhan 1000 HPK kepada keluarga sasaran yang dilaksanakan secara masif, kami berharap para orangtua semakin tahu dan memahami dengan baik tentang pentingnya pengasuhan yang tepat pada masa 1000 HPK, yang outputnya kelak dapat mewujudkan anak-anak Indonesia yang SEHAT, CERDAS, dan MAMPU BERSAING dengan masyarakat global.
Setelah acara pembukaan, kegiatan dilangsungkan dengan Talkshow dari beberapa Narasumber. Narasuber pertama merupakan Pengurus PKK pokja 4 Kabupaten Jombang. Beliau menyampaikan terkait peran PKK dalam penanggulangan stunting. Adapun strategi pendekatan yang dilakukan oleh PKK melalui berbagai kegiatan melalui POKJA I hingga POKJA IV.
Kegiatan ini juga bekerjasama dengan Dokter, yang menyampaikan wawasan tentang Optimalisasi Tumbuh Kembang di Masa 1000 HPK, serta bekerjasama pula dengan Psikolog yang memberikan pemahaman tentang bagaimana orangtua dapat menstimulasi Kemampuan Menolong Diri Sendiri dan Tingkah Laku Sosial yang perlu ditanamkan pada anak sejak usia dini.
Bertepatan dengan Hari Santri peserta memakai pakaian senada dengan tema pakaian santri dan di akhir talkshow peserta diajak untuk membaca sholawat Allahul Kahfi bersama untuk selalu mengingat Tuhan dalam melaksanakan tugas Percepatan Penurunan Stunting.@Red.