BKKBN Jatim Entaskan Stunting di Ngawi
Bangga Kencana II Ngawi – Perwakilan BKKBN Jatim bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Ngawi (DP3AKB Ngawi), pada hari Selasa (23/5/23) melaksanakan pembukaan kegiatan Orientasi Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) dan Kartu Kembang Anak (KKA) bagi Penyuluh KB dan Kader BKB Tingkat Kabupaten bertempat di Ruang Pertemuan Kantor Dinas P3AKB. Kegiatan orientasi ini diikuti oleh Penyuluh KB dan Kader BKB dari 19 Kecamatan se Kabupaten Ngawi yang dilaksanakan selama 2 (dua) hari.
Dalam kesempatan ini, Kepala DP3AKB Ngawi, dr. Nugrahaningrum dalam sambutannya menyampaikan, bahwa kegiatan Sekolah Orang Tua Hebat merupakan terobosan yang strategis untuk mengentaskan kasus stunting di Indonesia, termasuk di Kabupaten Ngawi.
“Jumlah kasus stunting di Ngawi yang cukup tinggi menjadi perhatian tersendiri dari pemerintah Kabupaten. Untuk itu telah dibentuk satgas penurunan stunting yang beranggotakan dari seluruh OPD yang ada di Ngawi untuk bersama-sama mengawal penurunan stunting. Seluruh komponen baik PenyuluhKB , Kader BKB dan TPK sebagai pendamping keluarga beresiko stunting diharapkan benar-benar melakukan pendampingan sehingga pemahaman pola pengasuhan dimasa 1000 HPK dan balita yang benar dapat tersampaikan dengan baik. Hal tersebut diharapkan agar tidak ada lagi bayi-bayi baru lahir dalam kondisi stunting dan agar semua anak di Kabupaten Ngawi tumbuh menjadi penerus bangsa yang sehat baik secara fisik maupun mental. Sehingga, stunting mutlak harus diberantas di kabupaten Ngawi!,” ucapnya menyemangati para peserta pada pagi hari ini.
Pada kesempatan yang sama, Perwakilan BKKBN Jatim yang turut hadir dalam kegiatan ini menyampaikan pesan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Dra. Maria Ernawati, MM, dalam hal ini diwakili oleh pejabat Penata KKB Muda Nur Hotimah, M.PSDM bahwa banyak permasalahan di Provinsi Jawa Timur yang menjadi sorotan dan dapat menjadi penyumbang prevalensi stunting diantaranya adalah masih tingginya jumlah pernikahan anak usia dibawah 20 tahun sejumlah 34.090 dari total pernikahan 262.023 dan jumlah dispensasi kawin yang mencapai 15.408 kasus pada akhir tahun 2022 lalu.
“Permasalahan-permasalahan tersebut dapat teratasi bilamana setiap keluarga mampu menerapkan 8 (delapan) fungsi keluarga dengan baik dalam kesehariannya yang merupakan inti dari program BANGGA KENCANA”. Pengetahuan dan keterampilan dalam mengasuh anak bukanlah suatu hal yang otomatis dimiliki seseorang ketika menjadi orang tua, melainkan hal yang perlu di pelajari dan dilatih. Melalui Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), diharapkan pengetahuan dan keterampilan setiap orang tua dapat meningkat tentang bagaimana cara mengasuh anak dengan baik dan benar.
SOTH merupakan sekolah nonformal yang dilaksanakan secara singkat, terukur, bertahap, dan dibawah pendampingan tenaga professional. Tahap I SOTH dilakukan sebanyak 14 kali tatap muka dengan materi BKB HI 13 pertemuan, sedangkan Tahap II SOTH dilakukan sebanyak 8 kali tatap muka dengan materi BKB EMAS. Selama kegiatan Orientasi berlangsung para peserta akan mendapatkan pembekalan materi dari tim Fasilitator Provinsi dan Fasilitator tingkat Kabupaten yang telah dilatih di TOT tingkat Provinsi. Selain pembekalan materi, para peserta juga akan melakukan praktek Modul BKB HI dan Modul BKB EMAS.
Dalam menyampai target penurunan stunting, tahun 2023 BKKBN menargetkan SOTH dapat terbentuk di seluruh kelurahan/desa. Untuk itu, orientasi SOTH mulai dari tingkat Kabupaten/Kota hingga ke tingkat Kecamatan akan dilaksanakan guna menciptakan fasilitator-fasilitator SOTH yang handal di Kelompok BKB agar selanjutnya dapat menyelenggarakan SOTH di setiap wilayah desa dan kelurahan.@Red.