Dalam Rangka Hari Lanjut Usia Nasional, BKKBN DIY Giat Sosialisasi 7 Dimensi Lansia Tangguh
Bangga Kencana II Yogyakarta – Perwakilan BKKBN DIY bersama dengan Mitra kerja mengelar Sosialisasi 7 Dimensi Lansia Tangguh dalam Rangka Hari Lanjut Usia Nasional. Kegiatan perdana dilaksanakan di Balai Kalurahan Triharjo, Kapanewon Wates. Selasa (16/5/23).
Kegiatan Sosialisasi 7 Dimensi Lansia Tangguh dalam Rangka Hari Lanjut usia Nasional yang dilaksanakan merupakan sebaguan rangkaian peringatan Hari Lanjut Usia Nasional sekaligus sebagai Sarana Edukasi bagj Kader dan Lansia Sebagai Rangkaian Peringatan Hari Lanjut Usia untuk menyukseskan Program DIY Ramah Lansia Menjadikan lansia Bahagia dengan tetap Sehat, Mandiri, Produktif dan Sejahtera.
Penambahan penduduk lansia di DIY juga karena diikuti usia harapan hidup yang tinggi yaitu mencapai 74 tahun atau di atas rata-rata nasional. Bertambahnya populasi lanjut usia ini akan menimbulkan berbagai permasalahan, yaitu meningkatnya kebutuhan akan pelayanan serta kesempatan dan fasilitas perlindungan. Secara individual permasalahan pada lanjut usia timbul karena terjadinya perubahan baik secara fisik, mental, maupun sosial. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya kemunduran dalam berbagai fungsi dan kemampuan yang pernah dimiliki. Masalah fisik, psikologis, dan sosial akan muncul pada lanjut usia sebagai akibat penuaan dan atau penyakit degeneratif. Kemunduran fungsi tubuh dan berubahnya peran akan sangat berpengaruh pada kemandirian lanjut usia dan kualitas hidup mereka.
Tahun 2000 Indonesia memiliki struktur penduduk menua karena jumlah penduduk lanjut usia telah mencapai 7,18% dari jumlah penduduk. Pada tahun 2025 diperkirakan menjadi 13% dan kemudian menjadi 25% pada tahun 2050. Sementara jumlah lansia di Daerah Istimewa Yogyakarta sudah mencapai 13-15 persen tertinggi dari seluruh propinsi di Indonesia.
Dalam sambutannya Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Shodiqin S.H., MM., menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah hadir dan turut serta dalam penguatan Lansia sebagai perwujudan dalam lansia yang Tangguh, Aktif, Produktif dan Mandiri melalui pengelolaan dan pengembangan Kelompok BKL yang baik.
Selain itu Shodiqin., SH., MM juga menjelaskan Jumlah penduduk lansia yang besar seharusnya berpotensi memberikan banyak benefit, jika ditemukan lansia yang tangguh, sehat dan tetap produktif. Penduduk lansia tersebut bahkan diprediksi menjadi bonus demografi kedua bagi Indonesia. Namun demikian, menjadikan penduduk lansia tetap sehat, tangguh dan produktif tentu membutuhkan banyak persiapan serta dukungan dari semua pihak. Persoalan kualitas gizi, sanitasi serta dukungan lingkungan yang sehat kemudian menjadi beberapa hal prioritas yang wajib diwujudkan, sama halnya dengan penyiapan kualitas penduduk usia produktif.
Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Kanjeng Pengeran Haryo Purbodiningrat, Kabid.Dokkes Polda DIY beserta Jajaran, Kepala Dinas PMDPPKB Kabupaten Kulonprogo, Direktur Indonesia Ramah Lansia (IRL), Dekan Fakultas Psikologi UGM, Lazismu DIY, Rumah Zakat DIY,
Tim Berbagi Peduli, Kapolsek Kapanewon Wates, Danramil Kapanewon Wates, Penyuluh KB Kapanewon Wates, Lurah, Kaur Pangripta dan Ulu2, Kader BKL Pro PN Kabupaten Kulon Progo.@Red.