BKKBN Edukasi Insan GenRe dan PIK Remaja Tingkat Jatim 2023
Bangga Kencana II Surabaya – BKKBN mengadakan pelatihan Edukasi Gizi dan Pencegahan Anemia, Edukasi Life Skill dan Kekerasan Seksual Pada Remaja bagi Insan GenRe dan PIK Remaja Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2023 bertempat di Kota Surabaya.
Workshop ini dibagi menjadi 4 angkatan dan diantaranya 3 lokasi di Kota Surabaya dan 1 lokasi di Kota Madiun, pada periode ini dihadiri oleh 13 Kabupaten/Kota. Yaitu Kab. Bangkalan, Kab. Sampang, Kab. Pamekasan, Kab. Sumenep, Kab. Lumajang, Kab. Jember, Kab. Banyuwangi, Kab. Bondowoso, Kab. Situbondo, Kab. Probolinggo, Kab. Pasuruan, Kota Probolinggo, dan Kota Pasuruan.
Dalam laporannya Ketua Insan GenRe Jawa Timur Aulia Wahidatul Fajriah menyampaikan Kegiatan ini adalah upaya untuk meningkatkan kapasitas pengelola Program GenRe (Pengelola Program GenRe OPD KB yang menangani PIK Remaja, Ketua/Pengurus Insan GenRe, Ketua/Pengurus COE PIK Remaja) yang nantinya akan menjadi fasilitator pada saat orientasi di Kab./Kota masing-masing yang akan dilaksanakan di bulan Mei 2023, Agar target Jawa Timur sejumlah 302. 093 remaja teredukasi Substansi Gizi, Pencegahan Anemia, Substansi Life Skill dan Kekerasan Seksual.
Peserta kegiatan ini sejumlah 152 orang dengan fasilitator 15 orang, peserta terdiri dari Angkatan :
Angkatan I Tanggal, 4-6 April 2023 di Surabaya
Angkatan II Tanggal, 10-12 April 2023 di Madiun
Angkatan III Tanggal, 13-15 April 2023 di Surabaya
Angkatan IV Bagi Ketua/Pengurus Saka Kencana Tanggal 17-18 April 2023 di Surabaya
Selain itu, Bunda Yuyun sebagai Tim Kerja Bina Ketahanan Remaja Perwakilan BKKBN Jawa Timur menyampaikan Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 menunjukan angka stunting di Provinsi Jawa Timur masih tinggi sebesar 19,2% turun 4,3% dari hasil SSGI 2021 yaitu 23,5% dan kalau dilihat per kabupaten/kota angka tertinggi adalah Kab. Jember 34,9% dan terendah adalah Kota Surabaya 4,8%).
Mencermati hasil SSGI dengan waktu tersisa yang relatif singkat tinggal 1 tahun, diperlukan langkah-langkah strategis yang tepat agar target tahun 2024 sebesar 14% dapat tercapai.
Jumlah Pernikahan Usia Dibawah 20 tahun sejumlah 34.090 dari Total Perkawinan sejumlah 262.023 atau 13,01% (Data dalap).
Tingginya Dispensasi Kawin/Perkawinan Usia Anak = 15.408 atau 5,88% dari jumlah perkawinan 262.023.
Sebagai salah satu upaya dalam mendukung program percepatan penurunan Stunting, masyarakat khususnya remaja perlu dilakukan upaya terus menerus dan berkelanjutan dalam proses edukasi, kampanye, publikasi sebagai upaya pemahaman.
Terutama dalam upaya mendaratkan kebiasaan akan pengaturan pola konsumsi dan penggunaan tablet tambah darah dan diharapkan seluruh remaja Indonesia menguasai dan memiliki kecapakan tentang 10 Life Skill yang memungkinkan mereka untuk mampu menghadapi tuntutan dan tantangan kehidupan sehari-hari.
Melalui penguasaan Life Skill para remaja diharapkan memiliki ketahanan diri yang baik. Ketahanan diri dimaksud adalah kemampuan remaja untuk mengendalikan diri, menghindari diri, dan menolak segala perilaku negatif yang dapat merugikan dirinya dan orang lain yang mengakibatkan tidak mampu melewati 5 Transisi Kehidupan Remaja dengan baik.
Melalui penguasaan Life Skill diharapkan mereka memiliki ketahanan diri untuk tidak melakukan pernikahan dini (menikah sebelum usia 21 tahun terutama untuk perempuan), tidak melakukan hubungan seksual sebelum nikah, dan tidak melakukan penyalahgunaan NAPZA.@Red.