Uncategorized

Giat ‘Penguatan Program Pembangunan Keluarga’ BKKBN Jatim Bersama Komisi IX DPR-RI di Tulungagung

Bangga Kencana II Tulungagung – BKKBN Jatim melaksanakan kegiatan Penguatan Program Pembangunan Keluarga bersama Mitra Kerja, yang dilaksanakan pada 12 Februari 2023 bertempat di Gedung KPRI Kec.Tanggunggunung, Tulungagung.
giat-penguatan-program-pembangunan-keluarga-bkkbn-jatim-bersama-komisi-ix-dpr-ri-di-tulungagung

Kegiatan ini dihadiri oleh Nurhadi, S.Pd, selaku Anggota Komisi IX DPR-RI. Kepala Perwakilan BKKBN Jatim, Dra. Maria Ernawati, M.M., diwakili oleh Uni Hidayati, S.ST, M.M., selaku Ketua Pokja Pengendalian Penduduk Provinsi Jawa Timur. Dra. Ida Putu Lukitowati, M.M, selaku Sekretaris Dinas KBPPPA Kabupaten Tulungagung.

Ida Putu Lukitowati dalam sambutannya menyampaikan, pencegahan stunting harus dimulai dari fase remaja dan fase catin atau calon pengantin, fase ini yang dinamakan pencegahan stunting dari hulu karena dimulai seblum terjadinya pernikahan dan konsepsi.

“Pada kegiatan ini, para orang tua diberikan edukasi tentang kesehatan reproduksi dan pemenuhan Gizi bagi Remaja dalam upaya mencegah anak yang dilahirkan mengalami stunting,” kata Ida Putu Lukitowati.

“Namun demikian, pembangunan pemuda dan remaja membutuhkan dukungan dari banyak pihak, terutama keluarga dan orang tua dimanapun pemuda dan remaja tersebut berada,” pungkas Ida Putu Lukitowati.

Mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Uni Hidayati, S.ST, M.M, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Permasalahan di Indonesia saat ini adalah tentang masalah gizi, yaitu kekurangan gizi seperti wasting (kurus) dan stunting (pendek) pada balita, anemia pada remaja dan ibu hamil.giat-penguatan-program-pembangunan-keluarga-bkkbn-jatim-bersama-komisi-ix-dpr-ri-di-tulungagung

“Berdasarkan Data Survei Status Gizi Balita Indonesia (2021) menunjukkan bahwa angka prevalensi stunting di Indonesia adalah 24,4% dan di tahun 2022 turun menjadi 21,6 % (Data SSGI Tahun 2022), Jawa Timur sebesar dari 23,5% turun menjadi 19,2%. Sedangkan di Kabupaten Tulungagung pada tahun 2022 mengalami kenaikan sebesar 4,2% menjadi 17,3%,” kata Uni Hidayati.

“Melalui kegiatan ini diharapkan para orang tua dapat menjadi pendidik san sumber informasi bagi anak-anak remaja mereka. Disamping itu juga dapat menambah pengetahuan orang tua dalam menjembatani jurang komunikasi yang sering terjadi,” pungkas Uni Hidayati

Senada dengan Uni Hidayati, Nurhadi selaku anggota Komisi IX DPR-RI, dalam sambutannya menyampaikan bahwa ketika masih ada stunting, maka Indonesia belum bisa bersaing dengan negara-negara maju.

“Salah satu penyebab terjadinya Stunting adalah pernikahan dini. Pada tahun 2022, di Jawa Timur sendiri angka dispensasi nikah masih tergolong tinggi, ada sekitar 15.212 kasus,” kata Nurhadi.

“Kegiatan ini merupakan salah satu sinergi kolaborasi yang strategis dalam upaya menyiapkan perencanaan masa depan remaja serta mencetak orang tua yang cerdas dan terampil dalam pendampingan dan pengasuhan, serta tidak ada lagi pernikahan dini dan stunting,” pungkas Nurhadi.giat-penguatan-program-pembangunan-keluarga-bkkbn-jatim-bersama-komisi-ix-dpr-ri-di-tulungagung

Nurhadi juga memberikan apresiasi kepada BKKBN dan seluruh masyarakat yang telah berperan penting dalam upaya pencegahan pernikahan dini dan penurunan Stunting di Jawa Timur.

Setelah acara pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Narasumber Ahli yaitu Dokter dan Ahli Gizi, serta dari Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur.@Red

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button