Perhutani KPH Probolinggo Giat Job Training Tebangan di Petak 3i RPH Lumbang
Bangga Kencana II Probolinggo – Untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan di bidang produksi kayu, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Probolinggo (Perhutani KPH Probolinggo) melaksanakan kegiatan Job Training tebangan kayu dan pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Karyawan (K3). Training tersebut dilaksanakan di petak 3i Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Lumbang Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH ) Probolinggo, Selasa (17/1).
Pelaksanaan kegiatan dipimpin oleh Administratur KPH Probolinggo Ida Jatiyana didampingi Wakil Administratur (Waka) Sub Probolinggo Muhammad Sabri Madjid, Waka Sub Lumajang Marhaendro, Kepala Seksi (Kasi) Produksi dan Ekowisata Agus Siswoyo, Kasi Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Yayan Harianto, Kasi Pembinaan Sumberdaya Hutan Totok Suharsono, Kasi Keuangan, SDM, Umum dan Sarpra Mansur, Kepala Penguji Sutikno Kepala Sub Seksi (KSS) K3 Angga , KSS Produksi dan Pembinaan TPk Sutaji dan diikuti oleh segenap Asisten Perhutani (Asper) dan Mandor Tebang sewilayah Perhutani KPH Probolinggo.
Dalam sambutannya Administratur KPH Probolinggo Ida Jatiyana mengatakan bahwa Job Training digelar sebagai penyegaran dan tambahan pengetahuan tentang prosedur kerja pelaksanaan tebangan Jati tahun 2023 serta memberikan edukasi kepada para mandor tebang dan penguji kayu dengan pengetahuan, teknis dan regulasi baru masalah pengujian kayu.
Meningkatkan keterampilan dan pemahaman terhadap petunjuk pelaksanaan pembagian batang kayu bundar Jati Tahun 2023 agar dapat melaksanakan pembagian batang yang tepat dan berhasil guna serta laku di pasar.
“Untuk meningkatkan kompentesi dan pengetahuan bidang produksi, Perhutani KPH probolinggo melaksanakan kegiatan Job Training di petak 3i RPH Lumbang. Selain itu juga memberikan edukasi keseragaman bagi petugas dilapangan dalam melaksanakan pembagian kayu Jati, agar mendapatkan nilai potongan kayu bundar yang berharga tinggi dan laku di pasar serta dapat memenuhi kebutuhan pasar,” ujarnya.
Lanjut Ida Jatiyana, “untuk meningkatkan pendapatan perusahaan di bidang kayu diperlukan semangat kerja keras, kerja cerdas, kerja iklas dan kerja tuntas. Selain itu dibutuhkan ide yang kreatif, solutif dan inovasi dalam menghadapi permasalah dilapangan ketika menghadapi permasalahan yang dapat menghambat pekerjaan seperti cuaca, aksesbilitas, tenaga kerja dan lain-lain agar proses pekerjaan bisa berjalan lancar, bisa optimal sehingga dapat mencapai target Normal Progres Schedule (NPS),” imbuh Ida.
Di tempat yang sama, narasumber bidang produksi Penguji Tingkat I KPH Probolinggo Sutikno menyampaikan materi regulasi tentang Keputusan Direksi No. 138/Kpts/Dir/2004 tentang Pedoman pembagian batang kayu bundar Jati, Keputusan Direksi No. 077/kpts/Dir/2004 Tentang Pedoman Persyaratan Kayu Bundar Jati Bahan Baku Industri.
”Untuk mendapatkan nilai harga kayu yang tinggi maka kita harus memperhatikan pembagian batang (bucking policy) yang benar, dengan pemotongan kayu yang benar maka itu akan mampu meningkatkan volume dan harga kayu,” kata Sutikno.
Mengenai kayu yang bernilai jual tinggi, lanjutnya, harus memenuhi beberapa syarat pengukuran.
Dalam kesempatan Job Training tersebut, juga dilakukan praktek di lapangan tentang menentukan arah rebah, mengukur kayu dan melakukan pembagian batang (bucking policy).@Red.