Kepala Perhutani Jatim : Hutan Bukan Warisan Nenek Moyang
Bangga Kencana || Bojonegoro – Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur (Divre Jatim) Amas Wijaya melakukan penanaman pohon bersama Kapolres Bojonegoro AKBP Muhammad dan stakeholder lainnya di Kawasan hutan Dander Bojonegoro, Selasa (13/12).
Dengan memanfaatkan musim penghujan tahun 2022 ini, Perhutani Jatim terus menggenjot penanaman pohon untuk mempercepat tutupan lahan pada tanah-tanah kosong di kawasan hutan yang dikelolanya.
“Hari ini kami melakukan penanaman pohon bersama Kapolres Bojonegoro dan stakeholder lainnya di wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Dander di petak 79A seluas 21 hektar,” kata Amas Wijaya.
Menurutnya, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro pada tahun 2022 ini memiliki lahan seluas 1.100,79 hektar untuk ditanami dengan alokasi bibit pohon sebanyak 1.716.754 plances.
Hingga saat ini sudah terealisasi sebanyak 1.224.254 plances atau 71 persen, dengan jenis bibit pohon antara lain, tanaman jati, tanaman kayu putih dan tanaman biomassa.
“Untuk itu kami sampaikan terimakasih kepada Kapolres Bojonegoro AKBP Muhammad yang telah menginisiasi penanaman pohon pada hari ini. Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden RI agar melakukan penanaman di musim hujan,” kata Amas.
“Hutan ini bukan warisan nenek moyang, tapi titipan untuk anak cucu kita, supaya kita bisa menghirup oksigen yang dihasilkan oleh pohon-pohon yang kita tanam. Harapannya dengan penanaman ini, hutan subur rakyat makmur dan hutan lestari rakyat berseri,” ujarnya.
Amas menambahkan, bahwa Perhutani Divre Jatim sendiri pada tahun 2022 telah membuat bibit pohon sebanyak 20.291.575 plances dengan jenis bibit jati, mahoni, pinus, kayu putih dan lainnya.
“Sejumlah 18.853.682 plances sudah ditanam pada lahan seluas 10.950 hektar yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Timur, pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama Kapolres Bojonegoro AKBP Muhammad menyampaikan, bahwa Kegiatan penanaman ini merupakan wujud kepedulian kita dalam rangka mencegah adanya bencana Alam banjir, tanah longsor dan lain sebagainya.
Melestarikan hutan, merupakan tugas kita semua, sehingga ketika ada banjir tidak hanya Perhutani saja yang disalahkan, namun ini merupakan tanggungjawab kita semua dan seluruh masyarakat Bojonegoro, pungkasnya.@Red