Kaper BKKBN Jatim : Pendekatan Melalui Keluarga
Bangga Kencana || Bangkalan – BKKBN Jatim menggelar kegiatan Promosi KIE Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Gedung Serbaguna Rato Eboh, Bangkalan. Rabu (07/12).
Hadir dalam kegiatan kurang lebih 400 petugas lini lapangan yang terdiri atas Kader Bangga Kencana dan Penyuluh Keluarga Berencana Kabupaten Bangkalan, Ketua TP PKK Kabupaten Bangkalan, Zaenab Zuraidah Latif, dan Kaper BKKBN Jatim, Dra. Maria Ernawati, M.M.
“Menjadi kader harus sehat, kuat, bermartabat. Sehingga bisa melaksanakan tugas mulia mendampingi keluarga-keluarga di Bangkalan agar menjadi keluarga berkualitas,” himbau Zaenab dalam sambutannya.
Angka stunting di Bangkalan menurut Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 merupakan yang tertinggi di Jawa Timur yaitu mencapai 38,9%.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Maria Ernawati saat membuka kegiatan tersebut mengutarakan untuk mewujudkan keluarga berkualitas, pendekatannya berawal dari keluarga.
“Untuk itu program BKKBN ini pendekatannya melalui keluarga dan menyeluruh mengikuti siklus hidup manusia. Sekarang menyasar remaja. Diharapkan ketika remaja ini sudah membangun keluarga mereka betul-betul memiliki ilmu bagaimana membina keluarga dan apa fungsi keluarga. Meliputi fungsi agama, cinta kasih, reproduksi, pendidikan, perlindungan, sosial dan lingkungan,” jelas Erna.
Erna menambahkan bahwa stunting harus diwaspadai karena akan berdampak panjang untuk anak. Anak yang menderita stunting fisiknya pasti pendek, secara intelektual kecerdasannya juga tidak berkembang optimal sehingga tidak memiliki daya saing di kancah global. Untuk itu kali ini saya juga mengucapkan terimakasih pada kader yang sudah bekerja keras dan ikhlas mengawal SDM di Bangkalan agar menjadi generasi unggul dan berkualitas,” imbuh Erna.
Di tempat yang sama Kepala Dinas Keluarga Berencana Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Kabupaten Bangkalan, Amina Rachmawati mengutarakan pihaknya bersama lintas sektor terkait terus mengupayakan penanganan dan pencegahan stunting di Bangkalan.
Diantaranya melalui Sosialisasi Kebijakan Konvergensi Kepada Kader Pembangunan Manusia (KPM) Di 22 Puskesmas se-kabupaten Bangkalan, Audit Kasus Stunting di 18 kecamatan guna menelusuri kasus stunting, serta pendampingan keluarga beresiko stunting yaitu keluarga baduta, keluarga balita, ibu pascalin dan calon pengantin yang melibatkan Tim Pendamping Keluarga.
“Hingga saat ini di Bangkalan terdapat 2.451 anggota Tim Pendamping Keluarga yang terdiri atas Kader Bangga Kencana, Kader PKK dan Bidan,” terang Amina.
Pada kesempatan tersebut dilaksanakan pula Pengukuhan Pengurus Genre Kabupaten Bangkalan Periode 2022-2024 oleh Ketua TP PKK Bangkalan. Insan Genre diharapkan berpartisipasi mencegah stunting dengan menjadi role model para remaja agar merencanakan kehidupannya dengan baik. @Red