Edukasi Kespro, BKKBN Jatim Gandeng DPR RI di Gedung Serbaguna SSC Bojonegoro
Bangga Kencana || Bojonegoro – Pada hari ini (5/12), Perwakilan BKKBN Jatim bersama Dinas P3AKB Kabupaten Bojonegoro menyelenggarakan Kegiatan Edukasi Kesehatan Reproduksi, Gizi, dan Perencanaan Berkeluarga bersama Mitra Kerja. Kegiatan ini bertempat di Gedung Serbaguna Sukorejo Sport Center (SSC).
Peserta kegiatan terdiri dari Keluarga Remaja, Kader Bina Keluarga Remaja, Center of Excellent Kelompok Kegiatan, Tim Pendamping Keluarga, Insan GenRe, PIK Remaja, dan Koordinator Penyuluh KB di Kabupaten Bojonegoro. Total terdapat 170 peserta.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kaper BKKBN Jatim, Dra. Maria Ernawati, M.M., yang diwakili oleh Sub Koordinator BKR Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Ibu Yuyun Evriana S. SE. dan Kepala Dinas P3AKB Kabupaten Bojonegoro, Bapak Heru Sugiharto, SE. MM. Kegiatan secara resmi dibuka oleh Komisi IX DPR RI, H. Abidin Fikri, SH. MH. yang diwakili oleh Komisi A DPRD Bojonegoro, Bapak Agung Handoyo.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman orang tua tentang Kesehatan Reproduksi, Gizi, dan Perencanaan Berkeluarga bagi Remaja, meningkatkan keterampilan orang tua dalam berkomunikasi efektif dengan remaja, serta menurunkan angka stunting di Bojonegoro.
Heru dalam sambutannya menyampaikan bahwa angka prevalensi stunting menjadi atensi pusat hingga tingkat RT. Seluruh pihak mengusahakan turunnya angka prevalensi stunting. Berdasarkan bulan timbang bulan Februari tahun 2022 angka prevalensi stunting di Kabupaten Bojonegoro adalah 5,2%, sementara di Bulan Agustus adalah 2,97%. Bojonegoro menempati Ranking terendah Nomor 2 di Jawa Timur. Ini merupakan hasil kerja bersama.
“Setiap hari kita berbicara dengan remaja. Tapi ada caranya supaya terjadi komunikasi efektif. Perang dunia ada karena kesalahan komunikasi. Konflik dengan tetangga juga karena salah komunikasi. 1001 Cara Bicara Orang Tua dengan Remaja merupakan salah satu program BKKBN dalam menjawab masalah komunikasi orang tua dengan remaja yang ada di masyarakat,” ujar Heru.
Yuyun menegaskan kembali bahwa masalah komunikasi yang terjadi antara orang tua dan remaja merupakan salah satu penyebab gagalnya pengasuhan orang tua. Kegiatan hari ini akan mengajak orang tua untuk berkomunikasi efektif dengan anak remaja, utamanya dalam perencanaan berkeluarga. Remaja merupakan calon orang tua. Oleh sebab itu, orang tua perlu berkomunikasi secara efektif dengan remaja supaya anak yang nanti dilahirkan tidak stunting mengingat target kita di tahun 2024, angka prevalensi stunting adalah 14%.
Agung yakin peserta kegiatan hari ini adalah orang orang pilihan yang dipercaya bisa menerapkan dan menularkan ilmu tentang 1001 Cara Bicara. Terimakasih kepada BKKBN karena telah bekerjasama dengan Komisi IX DPR RI ini bisa diharrapkan. Agung harap seluruh peserta bisa mengikuti kegiatan hari ini dengan baik.
“Harap seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan maksimal supaya apa yang disampaikan dapat diterapkan, dan angka stunting di Indonesia, khususnya di Bojonegoro bisa terus membaik,” ujar Agung.
Setelah pembukaan, seluruh peserta akan diberikan materi oleh fasilitator tingkat provinsi yang telah terlatih. Materi yang disampaikan antara lain Perencanaan Masa Depan Remaja, Gizi Seimbang bagi Remaja, Pola Asuh Efektif untuk Remaja, Komunikasi Efektif, Kecakapan dan Cakupan Pendidikan Kesehatan Reproduksi untuk Remaja. Dari seluruh materi yang disampaikan ini, para peserta yang hadir diharap memiliki kemampuan komunikasi yang baik sehingga pemahaman tentang kesehatan dan gizi remaja dalam rangkan pencegahan lahirnya anak stunting dapat tersampaikan. @Red