BKKBN Jatim Giat Promosi KIE Diikuti 400 Kader BanggaKencana di Hotel Lojikka Tulungagung
Bangga Kencana || Tulungagung – BKKBN Jatim menggelar Promosi KIE Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja kepada Masyarakat di Wilayah Khusus Tahun 2022. Kegiatan dilaksanakan di Hotel Lojikka Tulungagung. Minggu (4/12).
Kegiatan ini diikuti sebanyak 400 kader Bangga Kencana Kabupaten Tulungagung.
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Dinas KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Tulungagung, Drs. Suparni, MM. Selain penyegaran materi kiat-kiat pencegahan stunting, kegiatan ini juga dimeriahkan komedian Jawa Timur Joklithik Jokluthuk yang ikut mengkampanyekan pencegahan stunting.
Koordinator Bidang ADPIN, Dra. Sofia Hanik, MM yang mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, M.M., menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kompetensi kader Bangga Kencana juga sebagai ajang silaturahmi. “Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas kader, akan ada info-info baru terkait program yang didapatkan, selain itu juga sebagai ajang silaturahmi,” ujar Sofia Hanik.
Selain itu, Sofia Hanik juga menitipkan pesan kepada kader untuk menurunkan angka pernikahan anak karena pernikahan anak juga berkaitan dengan stunting.
“Saat ini masih banyak fenomena pernikahan anak yang disebabkan banyak hal, salah satunya adalah karena adanya married by accident. Oleh karenanya, kami titipkan agar para kader bisa turut mencegah adanya pernikahan anak dan tentunya agar anak yang dilahirkan bisa terhindar dari stunting,” imbuhnya.
Kader Bangga Kencana Tulungagung mendapatkan materi secara langsung dari dr. Zuhrotul Aini, Sp. (A) tentang Pencegahan dan Penanganan Stunting. Aini mengajak kader Tulungagung untuk berperan aktif dalam mencegah dan menangani stunting.
“Jika ada balita yang stunting, monggo bisa langsung dibawa ke puskesmas dan dirujuk ke rumah sakit untuk diberikan susu khusus,” ajaknya.
menambahkan pentingnya menjaga asupan gizi seimbang saat hamil. “Ibu hamil makannya harus lebih banyak dan gizi seimbang, perhatikan asupan zat besinya,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan pentingnya pemberian makanan bagi balita. Anak di usia 6-24 bulan harus dipantau dan diberikan makanan tambahan dengan cara dan gizi yang tepat. “Jadikan makan adalah aktivitas utama sehingga bisa menjadi habit atau kebiaasan. Tidak boleh ada distraksi, salah satunya HP. Lalu, perbanyak protein hewani untuk tumbuh kembang maksimal,” jelasnya.
Sementara itu, dipotret dari Kabupaten Tulungagung, Suparni menjelaskan kebijakan Pemerintah Kabupaten Tulungagung dalam mempercepat penurunan stunting. Pemerintah Kabupaten Tulungagung menargetkan di tahun 2023 prevalensi stunting menjadi 4,97% setelah sebelumnya sebesar 13,1% di tahun 2021.
Dalam mempercepat penurunan stunting, Pemkab Tulungagung memiliki beberapa inovasi daerah, diantaranya: PESUT DAMINI DAN PENA HATI, PENTTOLE, GEMES CANDA, BERLIAN. Selain itu, ada juga inovasi yang sedang dibangun yakni CINTA (Colaborasi Informasi Data). “Pada intinya kami dan seluruh kader Bangga Kencana di Kabupaten Tulungagung siap menyukseskan seluruh program BKKBN,” pungkasnya. @Red