Optimalkan RAN PASTI, BKKBN Gandeng Perguruan Tinggi
Bangga Kencana || Yogyakarta – Deputi Dalduk BKKBN, Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto, S.Si, M.Eng. melakukan audiensi terkait inisiasi pembentukan Konsorsium Perguruan Tinggi Peduli Kependudukan (PTPK) dengan Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Keuangan UGM, Prof. Dr. Supriyadi, M.Sc., Selasa (8/11/2022).
Pembentukan Konsorium PTPK merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting (PPS). Selanjutnya selaku Ketua Pelaksana PPS, Kepala BKKBN menerbitkan Peraturan Kepala BKKBN Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting ( RAN PASTI ) Tahun 2021- 2024. Salah satu langkah strategis yang yang dilaksanakan adalah dengan melakukan pendampingan kepada keluarga berisiko stunting yaitu calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan keluarga dengan baduta dan balita.
Dalam upaya mengoptimalkan pelaksanaan RAN PASTI Tahun 2021-2024, sekaligus berkontribusi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030, BKKBN mengembangkan jejaring kemitraan dengan pentahelix, yang salah satunya adalah bermitra dengan perguruan tinggi. Bonivasius menyampaikan bahwa dalam penanganan stunting sangat dibutuhkan peran strategis perguruan tinggi untuk bersama-sama menyelesaikan permasalahan stunting di Indonesia. Dirinya berharap UGM dan BKKBN bisa lebih bersinergi dalam penanganan stunting.
Dalam pertemuan tersebut, kepada Wakil Rektor Bonivasius menyampaikan ungkapan terima kasih atas keterlibatan aktif UGM selama ini dalam turut mendorong pencegahan dan penanganan stunting.
Selama ini Perwakilan BKKBN DIY bersama sejumlah Perguruan tinggi telah mengembangkan program KKN Tematik. Pola kerjasama dalam KKN Tematik ini bisa didisain untuk mewujudkan kemitraan dalam penanganan stunting melalui aksi nyata.
Sebagaimana telah pernah ditegaskan Kepala BKKBN Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo Sp. OG(K), kerjasama dengan Perguruan Tinggi memang telah banyak dilakukan. Namun kebanyakan berupa seminar, kajian, dan penelitian mengenai stunting. “Oleh karena itu sekarang saatnya kita tunggu tindakan nyata di tengah masyarakat untuk menurunkan angka stunting” demikian ditegaskan dokter Hasto.
Pada audiensi kali ini, Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN disertai oleh Direktur Kerjasama Pendidikan Kependudukan Dr. Edi Setiawan, S.Si., M.Sc, MSE, Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Shodiqin, SH., MM beserta jajarannya, dan diterima oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Alumni, Dekan Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, serta Direktur Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada. @Red