Peran Penting Bapak, Nihayatul Wafiroh dan BKKBN Jatim Beri Sosialisasi di Aula MI Miftahul Huda Situbondo
Bangga Kencana || Situbondo – Anggota Komisi IX DPR RI Dr. Hj. Nihayatul Wafiroh, M.A. mendukung penuh BKKBN Jatim dalam upaya percepatan penurunan stunting. Menurutnya, laki-laki umumnya memiliki privilege dan berperan lebih besar pada pengambilan keputusan pada keluarga. Misalnya keputusan pendidikan, kesehatan, kehamilan sampai pada penggunaan kontrasepsi yang mayoritas masih diputuskan laki-laki.
“Bapak memegang peran yang sangat penting dalam pencegahan stunting. Lebih dari sekadar pencari nafkah, seorang bapak dituntut untuk berperan aktif dalam setiap upaya mewujudkan keluarga berkualitas,” hal ini disampaikan Nihayatul Wafiroh kepada masyarat pada kegiatan Promosi KIE Program Bangga Kencana dan Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja Komisi IX DPR RI yang digelar di Aula MI Miftahul Huda Kabupaten Situbondo. Rabu (19/10/2022).
Senada dengan Nihayatul Wafiroh, Koordinator Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi BKKBN Jatim, Dra. Sofia Hanik MM yang hadir mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, MM., menyebut, Ayah sebagai pendukung utama ibu perlu dilibatkan dalam program pencegahan stunting, karena pengasuhan bukan tanggung jawab ibu saja.
Masyarakat lebih sering mengarahkan masalah anak, menyusui dan gizi itu hanya tanggung jawab ibu semata sehingga kadang akses ayah untuk ikut berpartisipasi masih kurang. Padahal peran ayah pada periode emas yaitu pada masa 1000 hari pertama kehidupan anak sangat berpengaruh terhadap pencegahan stunting.
Sementara itu, Kepala Bidang Dalduk, Advokasi dan Penggerakan Dinas P3AP2KB Kabupaten Situbondo Ir. Wiwik Mulyaningsih, M.Si mengutarakan bahwa sosok seorang ayah diharapkan dapat menjadi pelindung bagi keluarganya, baik dalam lingkup kesehatan serta dalam keluarga berencana.
“Ayah diharapkan “tidak alergi” dalam merawat, mengasuh dan mengawasi tumbuh kembang sang buah hati, untuk mencegah stunting bagi anak di bawah usia 5 tahun,” pesan Wiwik.
Stunting merupakan permasalahan kesehatan akibat malnutrisi atau kekurangan gizi kronis yang terjadi pada anak, hal ini menjadi perhatian khusus pemerintah Indonesia dalam upaya penanganannya.
Sebab masalah stunting dapat memengaruhi kualitas SDM Indonesia di masa mendatang. Presiden Joko Widodo menunjuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai badan yang bertanggung jawab dan mengetuai pelaksanaan percepatan penurunan angka stunting di Indonesia. Hingga tahun 2024 mendatang, penurunan angka tersebut ditargetkan hingga mencapai angka 14 persen. @Red