Giat BKKBN Jatim dan Anas Thahir dalam Rangka Penurunan Stunting di Kantor PC Maarif NU Banyuwangi
Bangga Kencana || Banyuwangi – Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur ( BKKBN Jatim ) bersama mitra Komisi IX DPR RI Bapak Anas Thahir menggelar Kegiatan Promosi dan KIE Program Percepatan Penurunan Stunting Wilayah Khusus Provinsi Jawa Timur, di Kantor PC Maarif NU Banyuwangi. Jum’at (14/10/22).
Hadir dalam kegiatan ini Kaper BKKBN Jatim Dra. Maria Ernawati MM., diwakili oleh Ronald Steven Rigo, SE, MM Kepala UPT Balai Diklat KKB Jember, Komisi IX DPR RI Bapak Anas Thahir dan Ir. Lukman Al Hakim, M.Si Kepala Bidang Kependudukan dan KB Dinas Sosial PPKB Kabupaten Banyuwangi.
Sambutan Bapak Anas Thahir terkait persoalan stunting atau kondisi gagal tumbuh karena kekurangan gizi kronis yang ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek dibanding anak-anak seusianya merupakan persoalan yang harus segera diselesaikan Bersama. Stunting berakibat kurang optimalnya perkembangan otak sehingga kecerdasan berkurang, hal ini tentu sangat merugikan dan mengancam upaya mewujudkan generasi penerus dengan kualitas SDM unggul.
Berkaitan dengan stunting presiden Joko Widodo menunjuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai badan yang bertanggung jawab dan mengetuai pelaksanaan percepatan penurunan angka stunting di Indonesia. Hingga tahun 2024 mendatang, angka tersebut ditargetkan turun hingga 14 persen.
Selama ini, penurunan angka stunting di Indonesia masih berada pada angka 1,6 persen per tahunnya. Melalui penugasan tersebut, Presiden memiliki target bahwa setidaknya dalam tiap tahun angka stunting di Indonesia dapat diturunkan hingga 2,7 persen per tahun. Target ini merupakan tanggung jawab bersama yang memerlukan kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak.
Pemerintah menaruh perhatian besar bagi upaya penurunan angka stunting ini. Sebab, masalah stunting dapat memengaruhi kualitas SDM Indonesia di masa mendatang. Anggota Komisi IX DPR RI mendukung penuh program BKKBN dalam percepatan penurunan stunting.
Menurutnya upaya percepatan penurunan stunting merupakan investasi bangsa yang sangat berarti untuk masa depan, sehingga perlu dipastikan berjalan dengan baik sesuai target yang telah ditetapkan.
Dalam kesempatan yang sama, Ronald Steven Rigo, SE, MM Kepala UPT Balai Diklat KKB Jember yang hadir mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur menjelaskan bahwa penurunan dan pencegahan stunting harus dimulai dari hulu, dari remaja, calon pengantin, dan PUS terutama ibu hamil dan keluarga baduta. Pemahaman masyarakat tentang pentingnya masa 1000 Hari Pertama Kehidupan diharapkan akan merubah perilaku menuju pengasuhan dan pemenuhan kebutuhan gizi yang optimal di masa awal kehidupan tersebut.
Sementara itu, Ir. Lukman Al Hakim, M.Si Kepala Bidang Kependudukan dan KB Dinas Sosial PPKB Kabupaten Banyuwangi menyampaikan kesiapan pemerintah daerah mendukung percepatan penurunan stunting sesuai kebijakan dan strategi dari pusat yang dikembangkan dan disesuaikan dengan kondisi daerah.
Beliau menyampaikan kepada peserta sosialisasi untuk benar-benar memperhatikan gizi serta pengasuhan anak terutama di masa 1000 Hari Pertama Kehidupan agar Banyuwangi bebas stunting dan melahirkan generasi yang cerdas dan sehat. @Red