Upgrade Ilmu dan Skill Pengasuhan Melalui SOTH BKKBN Jatim
Bangga Kencana || Surabaya – BKKBN Jatim merupakan provinsi yang melopori pembentukan Sekolah Orang Tua Hebat ( SOTH ) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota di tahun 2022.
Di Jawa Timur Program SOTH mulai dilaksanakan sejak Juni 2021. Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Mojokerto, merupakan 3 wilayah yang menjadi pilot project Sekolah Orang Tua Hebat di Jawa Timur.
Pada 26 November 2021, 102 peserta Sekolah Orang Tua Hebat Kabupaten Pasuruan dinyatakan lulus, diikuti 116 peserta Sekolah Orang Tua Hebat Kabupaten Lamongan yang lulus pada 26 November 2021, berikut 107 peserta dari Kabupaten Mojokerto yang dinyatakan lulus pada 26 Juli 2022.
Tidak tanggung-tanggung peserta Sekolah Orang Tua Hebat tersebut diwisuda secara langsung oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak. Selanjutnya 174 peserta SOTH angkatan ke 2 Kabupaten Lamongan yang dinyatakan lulus pada 21 September 2022 diwisuda secara langsung oleh Bupati didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Lamongan.
Masalah stunting merupakan salah satu tantangan besar dalam upaya pembangunan sumber daya manusia guna mewujudkan generasi unggul dan berkualitas. Tidak main-main, selain mengakibatkan pertumbuhan fisik tidak optimal, stunting berdampak panjang pada menurunnya kecerdasan dan imunitas anak. Anak yang menderita stunting cenderung tertinggal secara akademis, mudah sakit dan berisiko lebih tinggi mengidap penyakit degeneratif, seperti kanker, diabetes, dan obesitas. Ya, dampak dari stunting akan dirasakan seumur hidup.
Kendati hasil Studi Kasus Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021 menunjukkan terjadi penurunan angka prevalensi stunting dari 27,7% pada 2019 menjadi 24,4% pada 2021, angka tersebut masih cukup tinggi mengingat WHO menetapkan standar angka stunting di sebuah negara setidaknya berada di bawah angka 20%. Dengan angka prevalensi stunting 24,4%, berarti 6 juta dari 23 juta anak Indonesia mengalami gangguan tumbuh kembang akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang dan kesalahan pola pengasuhan sehingga perkembangan fisik dan otak anak tidak sempurna.
Salah satu cara untuk membentuk anak-anak yang sehat dan berkualitas, sekaligus meminimalisir terjadinya stunting akibat pengasuhan yang kurang tepat adalah melalui Program Sekolah Orang Tua Hebat.
Sekolah Orang Tua Hebat yang digagas Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) merupakan sekolah yang diselenggarakan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan orang tua dalam pengasuhan guna mengoptimalkan tumbuh kembang dan karakter positif anak. Melalui program Sekolah Orang Tua Hebat, masyarakat dalam hal ini keluarga juga dapat berperan aktif menurunkan angka stunting.
Mengapa Program Sekolah Orang Tua Hebat dinilai dapat membantu upaya mencetak generasi berkualitas? Ditemui di ruangan kerjanya, Kamis, (13/10/22). Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, MM mengutarakan SOTH dilaksanakan secara bertahap, tertata dan terukur, disertai pre test dan post test sehingga hasil pembelajaran dapat terpantau dengan baik. Pertemuan SOTH dilakukan secara tatap muka sebanyak 14 (empat belas) kali, SOTH juga memiliki syarat kelulusan salah satunya dari kehadiran.
Selama empat belas kali pertemuan banyak informasi penting yang didapatkan peserta Sekolah Orang Tua Hebat antara lain tentang Perencanaan Hidup Berkeluarga; Memahami Konsep Diri yang Positif dan Konsep Pengasuhan; Peran Orangtua dan Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan; Menjaga Kesehatan Anak Usia Dini; Pemenuhan Gizi Anak Usia Dini; Perilaku Hidup Bersih dan Sehat; Stimulasi Gerakan Kasar dan Gerakan Halus; Komunikasi Aktif, Komunikasi Pasif dan Kecerdasan; Menolong Diri Sendiri Dan Tingkah Laku Sosial; Pengenalan Kesehatan Reproduksi pada Anak Usia Dini; Perlindungan dan Partisipasi Anak, Menjaga Anak dari Pengaruh Media, hingga pembentukan Karakter Anak pada Usia Dini,” lanjut Erna.
Tidak berhenti pada pilot project di 3 wilayah saja, tahun 2022 program Sekolah Orang Tua Hebat terus dikembangkan dengan peresmian Sekolah Orang Tua Hebat lainnya di 30 wilayah kabupaten/ kota di Jawa Timur. Total seluruhnya kurang lebih 1.300 peserta didik SOTH akan memperoleh pengetahuan tentang pendidikan dan pengasuhan anak usia dini yang luar biasa manfaatnya bila diterapkan secara konsisten untuk mengoptimalkan proses tumbuh kembang buah hati.
Indah, peserta terbaik pertama Sekolah Orang Tua Hebat Kabupaten Lamongan dari Kecamatan Modo menuturkan pengalamannya selama mengikuti SOTH. “Saya awalnya berpikir SOTH seperti sekolah sekolah pada umumnya. Ternyata tidak, Sekolah Orang Tua Hebat ini menyenangkan. Bahkan kami bisa didampingi suami dan anak,” kata Indah.
Sukses pengembangan Program Sekolah Orang Tua Hebat di Jawa Timur tidak lepas dari peran dan dukungan mitra serta lintas sektor terkait. Peranan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur dan jajarannya, perguruan tinggi, Forkopimda kabupaten kota hingga level kecamatan dan desa, penyuluh keluarga berencana dan kader menjadi kunci sukses dalam aktualisasi program Sekolah Orang Tua Hebat.
“Terimakasih atas perhatian dan dukungan yang luar biasa dari mitra dan lintas sektor, terutama kepala daerah, Tim Penggerak PKK, penyuluh KB dan kader. Karena penyelenggaraan SOTH di tahun 2022 ini tidak luput dari dukungan APBD, sehingga tidak mungkin berjalan tanpa adanya komitmen dan dukungan kepala daerah serta jajaran terkait,” kata Erna.
“BKKBN ditunjuk untuk mengawal percepatan penurunan stunting. Oleh sebab itu BKKBN menggagas SOTH sebagai salah satu solusi untuk percepatan penurunan stunting, hal ini perlu keterlibatan aktif serta kolaborasi multisektor termasuk di dalamnya peran serta masyarakat. Saya optimis melalui SOTH angka stunting di Jawa Timur dapat diturunkan,” pungkas Erna.
Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak saat menghadiri peresmian Sekolah Orang Tua Hebat baru-baru ini mengutarakan rasa bangganya atas pencapaian orang tua yang telah berhasil lulus Sekolah Orang Tua Hebat, menurutnya kelas pengasuhan seperti SOTH dibutuhkan untuk orang tua karena semua orang tua menginginkan yang terbaik bagi anak. Akan tetapi dengan niat dan keinginan saja tidak cukup, sehingga perlu pendidikan pengasuhan salah satunya melalui Sekolah Orang Tua Hebat.
“Sekolah Orang Tua Hebat sangat penting dan bermanfaat untuk ibu-ibu milenial yang memiliki balita, karena pengetahuan dan keterampilan dalam mengasuh anak harus dipelajari untuk meningkatkan kualitas pengasuhan” ujar istri Wakil Gubernur Jawa Timur tersebut.
Para orang tua hebat yang telah mengikuti Sekolah Orang Tua Hebat diharapkan bisa menjadi pionir atau role model bagi orang tua lain di wilayah masing-masing. Karena kesadaran dan pemahaman masyarakat adalah kunci utama dalam upaya mencegah dan mengatasi stunting sehingga dapat terbentuk anak-anak yang sehat dan berkualitas.
Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia tahun 2021, angka prevalensi stunting di Jawa Timur adalah 23,5 persen. Terjadi penurunan dari tahun 2019 dimana prevalensi balita stunting masih berada pada angka 27,67 persen. Pemerintah terus berupaya menurunkan angka stunting dengan menargetkan angka prevalensi stunting turun hingga angka 14% pada tahun 2024. @Red