Giat BKKBN Jatim Promosi KIE 1000 HPK di Ngawi
Bangga Kencana || Ngawi – BKKBN Jatim melaksanakan kegiatan Sosialisasi Promosi KIE 1000 HPK melalui Internalisasi Pengasuhan Balita dalam rangka Penurunan Stunting kepada masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Pertemuan RM. Hj. Maimun, Ngawi. Kamis (13/10).
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, M.M., diwakili oleh Dra. Suhartuti, M.M, selaku Koordinator Bidang KSPK Perwakilan BKKN Jawa Timur. Dra. Puji Sulistiyaningsih, selaku Kepala Bidang Dalduk dan KS Dinas P3AKB Kabupaten Ngawi, 105 peserta yang terdiri dari Penyuluh KB, Tim Pendamping Keluarga dan CoE Poktan di wilayah Kabupaten Ngawi.
Mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Dra. Suhartuti, M.M, selaku Koordinator Bidang KSPK Perwakilan BKKBN Jawa Timur, dalam sambutannya menyampaikan bahwa suksesnya gerakan penyebarluasan informasi pentingnya 1000 HPK dan balita ini tentu tidak dapat berjalan sendiri.
“Penanganan stunting harus dilakukan sejak prakonsepsi atau pembuahan hingga usia 2 tahun dimana dikenal dengan masa 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan). Selain itu, dalam pelaksanaan strategi ini, perlu dukungan Kerjasama dari berbagai pihak, baik itu dari OPD KB, Penyuluh KB, TPK serta dari seluruh kader poktan BKB, BKR, BKL dan UPPKA,” kata Suhartuti.
“Sehingga melalui kegiatan internalisasi pengasuhan balita dalam upaya penurunan stunting kepada masyarakat di berbagai tingkatan wilayah sampai desa diharapkan mampu sebagai kanal penyebarluasan informasi tentang pentingnya 1000 HPK,” kata Suhartuti.
“Sesuai tugasnya, TPK bertugas untuk memberikan edukasi KIE dan mendampingi para calon pengantin melalui aplikasi Elsimil. Oleh karena itu, keterlibatan TPK dalam pelaksanaan kegiatan ini sangat penting,” pungkas Suhartuti.
Kejadian stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia dan Indonesia sampai dengan saat ini. Berdasarkan hasil Joint Child Malnutrition Estimates (JME) antara UNICEF, WHO, dan World Bank Group pada April tahun 2021, sebanyak 149,2 juta anak balita di dunia mengalami stunting pada tahun 2020.
Dalam rangka mendukung Prioritas Nasional dalam penurunan Stunting yang lebih massif, Perwakilan BKKBN Jawa Timur terus melakukan dukungan dan fasilitasi ke 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan melakukan Internalisasi Pengasuhan Balita dalam Rangka Penurunan Stunting kepada Masyarakat melalui pemasangan stiker yang berisi pesan 1000 HPK di rumah keluarga sasaran.
Dra. Puji Sulistiyaningsih, selaku Kepala Bidang Dalduk dan KS Dinas P3AKB Kabupaten Ngawi, menekankan kepada para Penyuluh KB dan Tim Pendamping Keluarga untuk fokus mendampingi para Catin atau Calon Pengantin.
“Intervensi yang harus gencar dilakukan adalah pada pasangan calon pengantin dan 100 HPK atau Hari Pertama Kehidupan. Pelayanan kesehatan juga menjadi salah satu program kerja yang perlu diprioritaskan. Meningkatkan SDM berkualitas dan berdaya saing dengan melakukan pemberdayaan keluarga melalui berbagai kelompok kegiatan,” kata Sulistiyaningsih.
Berbagai upaya yang dilakukan oleh Perwakilan BKKBN Jawa Timur bersinergi dengan berbagai mitra tidak lain bertujuan untuk mendukung prioritas nasional dalam penurunan stunting yang lebih massif, serta pencapaian target proyek prioritas nasional promosi KIE 1000 HPK sejumlah 1.474.500 keluarga ibu hamil, keluarga baduta dan keluarga balita.
Setelah acara pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh OPD-KB Kabupaten Ngawi dan Penyuluh KB Ngawi yang sebelumnya telah mengikuti pertemuan di tingkat Provinsi. Di akhir kegiatan, peserta membuat Rencana Tindak Lanjut sebagai peta pelaksanaan kegiatan Internalisasi Pengasuhan Balita di masing-masing kecamatan hingga desa. @Red