Giat BKKBN Jatim Promosi KIE 1000 HPK di Bondowoso
Bangga Kencana || Bondowoso – Perwakilan BKKBN Jatim melaksanakan kegiatan Sosialisasi Promosi KIE 1000 HPK Melalui Internalisasi Pengasuhan Balita dalam Rangka Penurunan Stunting kepada Masyarakat, bertempat di Gedung Jendral Sudirman Kodim 0822 kabupaten Bondowoso. Rabu (12/10/2022).
Kegiatan dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN Jatim Dra. Maria Ernawati, M.M., yang diwakili oleh Sub Koordinator PEK Bidang KSPK Perwakilan BKKBN Jatim Yuni Dwi Tjadikijanto, SE., Komandan Kodim 0822 Letkol Suhendra Cipta, Penyuluh KB dan Perwakilan TPK tiap Kecamatan di wilayah Kabupaten Bondowoso serta kader COE BKB, BKR, BKL dan UPPKA.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Bapak Dr. Untung Kuzairi, SH, M.Kes selaku Kabid KS Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bondowoso
Dalam kegiatan kali ini, Perwakilan BKKBN Jawa Timur melakukan dukungan dan fasilitasi dalam menurunkan angka Stunting dengan memberikan dukungan dan fasilitasi ke 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan pemasangan stiker yang berisi pesan 1000 HPK di rumah keluarga sasaran.
Hal ini juga bertujuan untuk mendukung proyek prioritas nasional dalam penurunan stunting yang lebih masif, serta pencapaian target proyek prioritas nasional promosi KIE 1000 HPK di Jawa Timur sejumlah 1.474.500 keluarga ibu hamil, keluarga baduta dan keluarga balita. Sedangkan di kabupaten Bondowso sejumlah 32.179 keluarga
Yuni Dwi Tjadikijanto, SE., selaku Sub Koordinator PEK Bidang KSPK Perwakilan BKKBN Jawa Timur, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Angka stunting di Kabupaten Bondowoso cukup tinggi.
“Masalah Stunting disebabkan oleh faktor multidimensional tidak hanya masalah gizi salah satunya adalah pengasuhan di masa 1000 HPK. Untuk itu perlu kerjasama semua pihak untuk menangani masalah Stunting. Di Tahun 2045 kita punya visi untuk mencetak generasi emas, yaitu generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter”, pungkas yuni.
“Bicara stunting, yang harus diperhatikan adalah golden period di masa 1000 HPK dimana kita harus benar-benar memperhatikannya. Jika terlambat, genereasi bangsa akan kalah bersaing dengan negara-negara lain. Target tahun ini adalah 1.474.500 yang harus menerima sosialisasi 1000 hpk salah satunya dengan pemasangan stiker pada sasaran keluarga Ibu Hamil, Keluarga Baduta, dan Keluarga yang memiliki Balita”, Pesan yuni.
“Dalam pelaksanaan strategi ini, perlu dukungan kerjasama berbagai pihak, baik itu dari OPD KB, Penyuluh KB, TPK serta dari seluruh kader poktan BKB, BKR, BKL dan UPPKA,” imbuhnya.
“Sehingga melalui kegiatan internalisasi pengasuhan balita dalam upaya penurunan stunting kepada masyarakat di berbagai tingkatan wilayah sampai desa diharapkan mampu sebagai kanal penyebarluasan informasi tentang pentingnya 1000 HPK,” tambah Yuni.
Beliau juga menambahkan, Bagi TPK yang memasang stiker, diharapkan juga mempunyai data dan melaporkanya supaya suatu saat ketika ada permintaan data mengenai keluarga ibu hamil, baduta dan balita kita sudah memiliki.
Pada kesempatan yang lain, Komandan Kodim 0822 Letkol. Suhendra Cipta menyampaikan dalam sambutanya untuk terus bersinergi bersama-sama dengan segala sumber daya yang ada termasuk di dalamnya semua Danramil, Babinsa, Saya perintahkan untuk membantu menurukan angka Stunting yang tinggi dan melaksanakan semua program penurunan Stunting dan KB di seluruh wilayah Kabupaten Bondiwoso.
Dr. Untung Kuzairi, SH, M.Kes juga menambahkan dalam sambutanya bahwa angka Stunting di Kabupaten Bondowoso di Tahun 2020 mencapai 37.5%. Oleh karena itu kerjasama antar stakeholder termasuk TNI untuk tetap bersinergi mengatasi masalah Stunting di Kabupaten Bondowoso sangatlah penting. Disamping itu Laju pertumbuhan penduduk juga perlu di jaga untuk mensejajarkan laju pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang lain.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahan yang baik mengenai pola pengasuhan di usia emas (1000 HPK). Bkkbn mendukung penuh kegiatan Stunting melalui kelompok BKB dan hari ini dilaksanakan dalam bentuk Internalisasi Pengasuhan Balita dalam rangka Penurunan Stunting kepada masyarakat dengan sasaran Keluarga Ibu Hamil, Baduta, dan Balita dan di tandai dengan pemasangan stiker.
Setelah acara pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh OPD-KB dan Penyuluh KB yang telah mengikuti pertemuan di tingkat Provinsi. Di akhir kegiatan, peserta membuat Rencana Tindak Lanjut sebagai peta pelaksanaan kegiatan Internalisasi Pengasuhan Balita di masing-masing kecamatan hingga desa.
Dengan strategi yang terus digencarkan oleh BKKBN, diharapkan dapat mencapai Angka prevalensi dengan targetkan sesuai Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 yaitu dapat duturunkan menjadi 14 persen di tahun 2024. @Red