BKKBN Jatim Sosialisasi Internalisasi Pengasuhan Balita di Gresik
Bangga Kencana || Gresik – Perwakilan BKKBN Jatim bersama Dinas KBP3A Kabupaten Gresik menyelenggarakan kegiatan sosialisasi pertemuan Internalisasi Pengasuhan Balita dalam rangka Penurunan Stunting kepada Masyarakat yang bertempat di Gedung Sekretariat IBI Kabupaten Gresik. Rabu (12/10).
Hadir dalam kegiatan ini Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Dra. Maria Ernawati, M.M., diwakili oleh Eviadi Lestari, S.Psi. Analis ketahanan keluarga, seluruh Penyuluh KB di Kabupaten Gresik sebanyak 62 orang, koordinator atau perwakilan TPK dari setiap kecamatan sebanyak 18 orang, dan Kader COE Poktan BKB, BKR, BKL, UPPKA sebanyak 4 orang.
Pertemuan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, drg. Saifudin Ghozali.
Bapak Saifudin Ghozali, berpesan bahwa adalah tugas kita semua untuk dapat mewujudkan generasi penerus yang sehat dan cerdas. Melalui ibu-ibu hamil, keluarga baduta, dan keluarga balita yang teredukasi dengan baik tentang stunting, diharapkan para keluarga ini mampu melakukan pengasuhan dengan tepat agar kejadian stunting dapat diminimalkan di masa depan.
Gerakan Penyebarluasan informasi pentingnya 1000HPK dan balita ini juga merupakan upaya Perwakilan BKKBN provinsi Jawa Timur dalam percepatan penurunan Stunting. Melalui gerakan ini, Penyuluh KB, TPK, dan Kader COE akan turun langsung ke keluarga berisiko stunting yang terdiri dari Keluarga Ibu Hamil, Keluarga Ibu Baduta, dan Keluarga Ibu Balita. Setiap Keluarga Berisiko Stunting yang telah menerima infomasi pentingnya 1000 HPK akan diberi dan dipasang stiker Ayo Cegah Stunting di rumahnya.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur yang dalam kesempatan kali ini diwakili oleh Ibu Eviadi Lestari, S.Psi. selaku Analis Ketahanan Keluarga mengatakan hal yang senada dengan Pak Ghozali. Beliau menyampaikan bahwa edukasi tentang stunting secara massif yang dilakukan BKKBN Jatim kali ini melalui pemasangan stiker “Ayo Cegah Stunting” di setiap rumah ibu hamil, keluarga baduta, dan keluarga balita diharapkan mampu membuat setiap keluarga “melek” akan urgensinya penanganan stunting yang dimulai dari keluarga. “Karena keluarga dan orangtua yang sehat dan cerdas adalah kunci awal terwujudnya anak-anak yang bebas stunting di kemudian hari,” ucapnya.
Jumlah keluarga berisiko stunting yang menjadi target sasaran gerakan penyebarluasan informasi pentingnya 1000 HPK dan balita di Kabupaten Gresik adalah 53.910 keluarga yang akan diberikan sosialisasi hingga akhir bulan Oktober tahun 2022 ini. @Red