Nasional

Giat Sosialisasi BKKBN Jatim dalam Rangka Penurunan Stunting di Sumenep

Bangga Kencana || Sumenep – BKKBN Jatim menggelar Sosialisasi Internalisasi Pengasuhan Balita dalam rangka Penurunan Stunting kepada Masyarakat di Kabupaten Sumenep dilaksanakan pada hari Senin tanggal 10 Oktober 2022 bertempat di ruang pertemuan kantor DKPPKB Kabupaten Sumenep.

giat-sosialisasi-bkkbn-jatim-dalam-rangka-penurunan-stunting-di-sumenepMengawali sambutan kegiatan hari ini yang dibuka oleh Kaper BKKBN Jatim Dra. Maria Ernawati, M.M., diwakili oleh Nur Hotimah, S.Sos, M.PSDM selaku Sub Koordinator Balita, Anak dan Lansia menjelaskan, “dalam setiap pelaksanaan program yang terpenting adalah keberadaan data yang valid dan up to date.

Oleh karena itu verifikasi data menjadi perhatian penting sebagai dasar pijakan promosi  pentingnya 1000 HPK. Beliau juga menekankan, “penyuluh KB dan Tim Pendamping Keluarga diharapkan saling bersinergi dan berkolaborasi dalam upaya penurunan angka stunting di kabupaten Sumenep melalui penyebarluasan informasi 6 (enam) cara cegah stunting;1. minum tablet tambah darah bagi ibu hamil,

giat-sosialisasi-bkkbn-jatim-dalam-rangka-penurunan-stunting-di-sumenep2 konsumsi makanan bergizi, 3.menjaga kebersihan dengan cuci tangan dan sanitasi, 4 ASI Ekslusif 6 bulan dan ASI-MPASI hingga 2 tahun, 5.  imunisasi lengkap, vitamin dan obat cacing dan terakhir 3 (tiga) kunci stunting yaitu paham arti stunting, paham akibat stunting dan paham cegah stunting.

Di kesempatan yang sama, dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan Sosialisasi Internalisasi Pengasuhan Balita dalam rangka Penurunan Stunting kepada Masyarakat di Kabupaten Sumenep, Agus Mulyono, MCH selaku Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sumenep mengungkapkan dalam masa 1000 HPK merupakan masa emas yang paling penting dalam pertumbuhan anak diantaranya dengan meminimalkan BBLR dan dalam masa ini tumbuh kembang anak harus benar-benar dijaga dan diperhatikan.

Dalam masa ini asupan makanan anak juga harus menjadi perhatian penting. Optimalisasi keberadaan  masakan lokal juga tidak kalah penting, dibanding dengan masakan luar terutama masakan yang berbahan dasar dari ikan khususnya ikan laut. Makanan berbahan dasar ikan laut ini merupakan makanan bergizi tinggi.

giat-sosialisasi-bkkbn-jatim-dalam-rangka-penurunan-stunting-di-sumenepPola makanan yang tinggi gizi ini dimulai dari dalam kandungan. Ibu hamil harus mengkonsumsi makanan bergizi tinggi. Setelah itu kemudian saat bayi lahir, ASI menjadi sumber padat gizi yang sangat penting bagi bayi.

ASI ekslusif harus menjadi prioritas utama bagi kita. Beliau juga menegaskan, “dalam hal ini, TPK harus dapat menjalankan peran dan fungsinya dalam pendampingan terhadap keluarga keluarga beresiko stunting”. @Red (Nur)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button