Melalui Aplikasi ELSIMIL, Kaper BKKBN Jatim Ajak Masyarakat Cegah Stunting
Bangga Kencana || Surabaya – Kaper BKKBN Jatim ajak masyarakat cegah Stunting. Menurut data SSI tahun 2001 bahwa prevalensi stunting Indonesia masih 24,4%, sedangkan Jawa Timur 23,5%. Tidak mengherankan apabila pemerintah Indonesia menjadikan stunting sebagai salah satu prioritas dari sekian banyak masalah yang ada.
“Mari bersama kita dampingi 1000 hari pertama kehidupan agar perkembangan, pertumbuhan badan serta otak optimal, 80% pertumbuhan otak terjadi pada 2 tahun pertama dan fondasi kehidupan telah terbentuk,” ujar beliau. Kamis (28/4/2022).
BKKBN berupaya melakukan intervensi dari hulu dengan melakukan screening 3 bulan sebelum menikah bagi calon pengantin melalui aplikasi ELSIMIL (elektronik siap nikah dan siap hamil).
“Saya Dra. Maria Ernawati, M.M., Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur memohon kepada seluruh para remaja atau pengantin, calon pasangan usia subur, ibu hamil, keluarga dengan anak 0-23 bulan dan keluarga yang mempunyai anak dibawah 5 tahun di Jawa Timur, kita jalankan pola hidup sehat, penuhi gizinya, periksa status anemia sebelum menikah, perhatikan tumbuh kembang anak,” ujar beliau.
Stunting bisa dicegah melalui perbaikan melalui asupan bergizi dan stimulasi pada anak, kita mungkin khawatir tapi tidak boleh panik.
“Mari semua pihak bergandengan tangan, bersinergi mewujudkan generasi bebas stunting, karena bebas stunting hanya bisa kita wujudkan dengan pola hidup sehat yang membawa anak anak kita menuju generasi emas di masa mendatang. Bergerak bersama, maju bersama untuk generasi emas bebas Stunting.” pesan beliau. @red