BKKBN Jatim Bersama Komisi IX DPR RI Kampanyekan Percepatan Penurunan Stunting Secara Langsung di Blitar
Bangga Kencana || Kab.Blitar – Puasa Tidak mengurangi semangat BKKBN Jatim dan Komisi IX DPR RI Kampanyekan Percepatan Penurunan Stunting secara langsung kelapangan.
Kegiatan kampanye percepatan penurunan stunting kali ini digelar di desa Karangbendo Kec. Ponggok Kab. Blitar pada Minggu (10/4/2022) dihadiri langsung oleh Nurhadi S.Pd., anggota komisi komisi IX DPR RI, Deputi Adpin BKKBN Pusat Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd., dan Kaper BKKBN Jatim Dra. Maria Ernawati, M.M., kepala OPD Kab.Jombang
Dalam sambutan Kepala OPD, pembangunan yang berwawasan kependudukan perlu dukungan dari semua pihak termasuk dari masyarakat dan legislatif. Keluarga menjadi basis untuk membangun masyarakat sehingga harus diperhatikan, program bangga kencana merupakan salah satu program yang menjadikan keluarga sebagai sasaran utama.
Sedangkan Nurhadi kesempatan itu menerangkan Kegiatan Sosialisasi Program Bangga Kencana sangat penting untuk dilakukan, salah satunya dengan kegiatan bersama komisi IX DPR RI. Menuju Indonesia emas tahun 2045, diharapkan Indonesia menjadi negara maju dan sejahtera untuk seluruh rakyatnya.
“Salah satu caranya adalah dengan mengimplementasikan program yang dirancang untuk mencetak generasi emas dengan menurunkan angka stunting. Program investasi jangka panjang untuk membangun SDM perlu didorong terus menerus sehingga benar-benar terwujud SDM kita yang unggul dan berkualitas. Salah satu yang sederhana mulai dari merencanakan keluarga yang berkualitas, menyiapkan pernikahan, merencanakan jumlah anak, mendidik anak dengan baik dan seterusnya.,” ujar anggota Komisi IX DPR RI ini.
“Stunting merupakan salah satu PR bangsa ini yang harus segera diselesaikan, salah satu penyebab stunting karena anak-anak yang lahir tanpa direncanakan, sehingga tidak ada persiapan yang baik dari berbagai sisi,” pungkasnya.
Dalam sambutannya, Kaper BKKBN Jatim menerangkan pada saat ini urusan BKKBN bukan sekedar kontrasepsi, tetapi bagaimana mengendalikan jumlah penduduk dan mewujudkan keluarga yang berkualitas. BKKBN memberikan pendampingan berdasar siklus hidup mulai dari dalam kandungan hingga lansia.
“Isue stunting merupakan isue besar yang saat ini juga ditangani oleh BKKBN. Stunting yang merupakan kondisi gagal tumbuh karena kekurangan gizi dan infeksi yang berulang menjadi tantangan yang sangat serius dalam mewujudkan generasi emas. Cara mencegah stunting antara lain jangan nikah dini, persiapan pernikahan dan kehamilan dengan baik. Untuk mewujudkan itu semua diperlukan kesadaran dan dorongan dari seluruh masyarakat,” ujar bu Erna panggilan akrab beliau.
Bu Erna juga menerangkan, Perkawinan dini atau kurang dari usia ideal yaitu 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki berpotensi melahirkan anak stunting. Selain itu untuk mencegah stunting perlu pemeriksaan kehamilan yang baik, pemberian asi eksklusif, pemberian imunisasi lengkap.”
“Persiapan kehamilan dimulai sejak sebelum menikah, pemeriksaan lingkar lengan atas, kadar HB untuk ibu, calon suami juga harus disiapkan salah satunya mengurangi rokok jika merokok, mengkonsumsi Zink dan menjaga kesehatan ini yang disebut pre konseps,” pesan beliau. @red