Uncategorized

Dalam Percepat Penurunan Stunting, BKKBN Jatim Bekerja Sama Dengan UNICEF

Bangga Kencana || Surabaya – Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Jawa Timur (Kaper BKKBN Jatim), Dra. Maria Ernawati, M.M, menerima Kepala Perwakilan UNICEF Wilayah Jawa, Arie Rukmantara dalam membahas percepatan penurunan Stunting di Jawa Timur (24/2/2022).

Dalam Percepat Penurunan Stunting, BKKBN Jatim Bekerja Sama Dengan UNICEF

Sejak tahun 2021, UNICEF telah memberikan pendampingan dalam manajemen dan pelaksanaan intervensi spesifik dan sensitif sebagai upaya dalam pencegahan malnutrisi pada Anak Usia Dini setidaknya di 7 Kota/Kabupaten di Jawa Timur.

Pemerintah Indonesia dalam RPJMN 2020-2024 menargetkan penurunan prevalensi stunting menjadi 14% di tahun 2024. Melalui Perpres NO 72 tahun 2021, Presiden memberikan mandat kepada BKKBN sebagai ketua pelaksana percepatan penurunan stunting di tingkat Pusat. Di Provinsi Jawa Timur, setidaknya diperkirakan ada 653 ribu balita yang mengalami stunting berdasarkan perhitungan prevalensi tahun 2021,  atau terbesar ke-dua di Indonesia untuk jumlah anak yang mengalami stunting.

Dalam Percepat Penurunan Stunting, BKKBN Jatim Bekerja Sama Dengan UNICEF

Progress in nutrition is possible. Keberhasilan menurunkan stunting sangat mungkin. Kolaborasi adalah kuncinya,” ujar Arie Rukmantara.

“UNICEF akan memainkan perannya dalam mendukung penuh BKKBN dan berbagai pemangku kepentingan lainnya untuk mencapai amanat percepatan penurunan stunting di Jawa Timur,” sambungnya.

Ia juga menyampaikan bahwa intervensi yang dilakukan selama ini juga akan mendukung kolaborasi multi-pihak yang telah dilakukan oleh BKKBN terutama dalam penguatan koordinasi dan advokasi di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota maupun penguatan pemberdayaan masyarakat.

Dalam Percepat Penurunan Stunting, BKKBN Jatim Bekerja Sama Dengan UNICEF

Dra. Maria Ernawati, M.M menyampaikan bahwa saat ini BKKBN telah memiliki lebih dari 90ribu  Tim Pendamping Keluarga di tingkat Desa.

“Masing-masing tim berisi 3 orang yang terdiri dari Bidan Desa, Kader KB dan Kader PKK. Tim ini memiliki tugas untuk melakukan pendampingan terhadap keluarga beresiko stunting di tingkat Desa, sebagai bagian pemberdayaan masyarakat”.

Ia juga menyebutkan bahwa program-program di Kota/Kabupaten prioritas di Jawa Timur dapat dilakukan kolaborasi dengan program-program BKKBN yang sedang berjalan.

“Pada prinsipnya kita semua memang harus berkolaborasi untuk mempercepat upaya penurunan Stunting” ujar Maria Ernawati.

Dalam rangka percepatan penurunan stunting ada 5 (lima) pilar strategi yang dilakukan yaitu peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan di Pemerintah Provinsi, peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat, peningkatan Konvergensi Intervensi Spesifik dan Intervensi Sensitif di Pemerintah Provinsi, peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga, masyarakat dalam penguatan dan pengembangan sistem, data, informasi, riset dan inovasi.

UNICEF akan selalu bekerja bersama Perwakilan BKKBN Jawa Timur dan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota membantu percepatan penurunan Stunting di Provinsi Jawa Timur.  Hal ini adalah bagian dari dukungan lintas sektor untuk BKKBN dalam memastikan semua anak Jawa Timur dapat tumbuh dan berkembang secara ideal, menjadi SDM berkualitas dan mempersiapkan diri dengan optimal sebagai Generasi Emas Indonesia @red

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button