Kader “EMAS” Tahun 2021 Resmi di Kukuhkan Kaper BKKBN DIY
Bangga Kencana || Yogyakarta – Kaper BKKBN DIY (Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Daerah Istimewah Yogyakarta), Shodiqin, SH., MM., menyampaikan dalam sambutannya pada acara Pengukuhan Kader “EMAS”, “bahwa keberadaan Kader “EMAS” sebagai salah satu wujud kerjasama antara Perwakilan BKKBN DIY bersama PT. Bank BPD DIY, dengan melibatkan organisasi kepemudaan yang mempunyai kepedulian tinggi terhadap pentingnya pencegahan stunting,” ujarnya
“Sebagaimana amanah dalam Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, BKKBN mengajak semua pemangku kepentingan dan mitra kerja di seluruh tingkatan, bersama-sama peduli dan berpartisipasi dalam percepatan penurunan stunting. Kemitraan merupakan potensi besar dalam mempercepat penurunan stunting hingga angka 14 persen di tahun 2024, sesuai arahan dan spirit Bapak Presiden”, lanjut Shodiqin.
“Saya meyakini, Kader “EMAS” akan banyak mendapatkan pengalaman berharga berhadapan dengan masyarakat langsung, terutama sasaran rentan stunting baik bumil, ibu menyusui atau ibu dengan badutanya dan juga calon pengantin. Apalagi para pemuda atau remaja yang tentunya dituntut untuk cakap dalam berkomunikasi langsung dengan masyarakat pada saat melakukan pendampingan. Ada disampaikan data calon pengantin yang masih berusia 16 tahun, ada pula data ibu hamil yang sudah menginjak usia 40 tahun, tentunya itu sasaran yang benar-benar beresiko terhadap terjadinya stunting”, tambah Shodiqin.
“Pimpinan Cabang Utama PT. Bank BPD DIY, Agus Ridwanta, menyambut baik kerjasama ini, berharap dukungan Corporate Social Responsibility (CSR) Bank BPD DIY menjadi wujud kepedulian kami terhadap pentingnya pencegahan stunting. CSR Bank BPD masih membuka pintu lebar untuk memberikan dukungan terhadap program pemerintah terutama dalam pengentasan kasus stunting”, terang Agus Ridwanta.
Dalam sambutannya, Agus juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi terhadap Kader “EMAS”, berharap apa yang sudah didapatkan saat pelatihan sampai pendampingan terhadap sasaran rentan stunting bisa menjadi pengalaman berharga dan berharap tetap peduli serta mendukung dalam percepatan penurunan stunting.
Di tengah acara Pengukuhan Kader “EMAS” hadir juga Gusti Kanjeng Ratu Bendara (GKR Bendara) sebagai Ketua BPD AKU DIY yang juga sangat consent terhadap keberadaaan kasus stunting di Indonesia, terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Pesan yang disampaikan beliau kepada para Kader “EMAS” untuk lebih sensitive dalam mengemas kata stunting, karena masyarakat kita itu kencang akan sebuah stigma yang timbul, tidak hanya permasalahan stunting ataupun covid. Akan tetapi bagaimana kita bisa membungkus diksi stunting agar orang tidak malu dan mau melaporkan kondisi keluarganya sehingga lebih awal bisa teratasi bilamana kondisi mengarah pada stunting,” ujar GKR Bendara
“Stunting itu tidak memalukan, namun bagaimana mengemas kata stunting agar tidak menjadi sebuah stigmatisasi, sehingga masyarakat merasa tidak malu akan tetapi segera bergerak untuk mendapatkan perlakuan dan penanganan pencegahan stunting,” lanjut GKR Bendara.
“Saat ini Kader EMAS masih menajalankan perannya dalam melakukan pendampingan terhadap sasaran rentan stunting. Kegiatan pendampingan menjadi tahapan selanjutnya setelah Kader EMAS mendapatkan pelatihan selama 5 hari. Dalam pelatihan tersebut Kader EMAS mendapatkan materi mulai dari ketrampilan berkomunikasi, tehnik dasar konseling hingga materi substansi tentang menjadi Orang Tua Hebat melalui Penerapan 8 Fungsi Keluarga, Pengaturan dan Perencanaan Kehamilan, Stunting dan Pengasuhan pada Periode Emas 1000 HPK hingga Strategi Keterpaduan Pencegahan Stunting di Lini Lapangan,” ujarnya.
“Kader EMAS yang terdiri dari unsur Pemuda Muhammadiyah, Gerakan Pemuda Anshor dan Generasi Berencana (GenRe) diharapkan mampu menghadirkan kader-kader pemuda dan remaja peduli pencegahan stunting dengan mendapatkan pembekalan soft dan hard skill sebelumnya tentang pencegahan stunting melalui pelatihan, sekaligus diharapkan memperluas cakupan KIE dan pendampingan terhadap pentingnya periode Emas 1000 HPK,” lanjutnya
“Berharap kerjasama dengan Bank BPD bisa berlanjut di tahun depan, mengingat beberapa Kader EMAS telah menemukan data sasaran rentan stunting yg benar-benar beresiko stunting, seperti data catin yang masih berusia 16 tahun untuk perempuannya, juga ada ibu hamil yang sudah menginjak usia 40 tahun, sehingga masih perlu pendampingan dan fasilitasi lebih lanjut agar terhindar dari kejadian stunting”, tutup laporan Ketua Penyelenggara Gerakan EMAS, Koordinator Bidang Pelatihan dan Pengembangan Perwakilan BKKBN DIY, Rohdhiana Sumariati, S.Sos., M.Sc. @red