Bersama DPR RI, Kaper BKKBN DIY Sosialisasi Stunting di Gunungkidul
Bangga Kencana || Gunungkidul – Angka stunting di Gunungkidul masih cukup tinggi dibanding wilayah lain di DIY. Ternyata ini berbanding lurus dengan angka kemiskinan yang masih tinggi.
Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto S.Kom, M.Si., mengatakan hal tersebut saat menyampaikan sambutan selamat datang pada acara Penguatan Peran Serta Mitra Kerja dan Stakeholder dalam Implementasi Kegiatan Prioritas Pembangunan melalui Sosialisasi Stunting di Balai kelurahan Kepek, Wonosari, Senin (29/11/2021).
“Angka kemiskinan di Gunungkidul mencapai 17,07 persen atau jika didasarkan pada by name by adress sebanyak 127,610 orang yang masuk kategori miskin” jelasnya.
Oleh karena itu Wakil Bupati mengharapkan ada pemetaan dan data yang akuat sehingga pemda bisa bersinergi dengan berbagai pihak agar penangananya bisa cepat. Penanganan penurunan stunting akan lebih mudah jika didasarkan data yang akurat,” ujarnya.
Heri juga berharap program pemerintah daerah bisa komperhensif dan berkesinambangunan serta terjalin kerjasama dengan semua pihak, terutama pemerintah pusat dan BKKBN,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN DIY Shodiqin S.H, M.M., mengajak para hadirin untuk lebih peduli akan bahaya stunting. Stunting tidak sekedar pendek atau kerdil. Tapi stunting adalah kondisi kerdil yang disertai kondisi kesehatan yang buruk akibat kehamilan yang tidak tererncana dan tidak diperhatikannya asupan dan kesehatan ibu selama hamil.
Oleh karena itu Kepala Perwakilan meminta untuk menghindari 4T atau empat terlalu. “Terlalu Muda atau terlalu Tua hamil, terlalu sering, dan Terlalu Banyak hamil. Dua kali hamil dengan jarak yang cukup lebih sehat. Jika hal ini dijalankan dan asupan gizi dijaga maka angka stunting bisa ditekan.” Jelas Shodiqin.
Untuk itu agar dioptimalkan penggunaan alat kontrasepsi yang sesuai bagi masing-masing pasangan. Ada 7 jenis alat kontrasepsi yang disediakan BKKBN.
Senada dengan Kepala Perwakilan, Anggota Komisi IX DPR RI Haji Sukamto mengharapkan kaum Ibu dan calon Ibu untuk peduli kesehatan demi menjaga agar anak yang dikandung dan dilahirkannya sehat dan terhindar dari stunting.
“Betul yang dikatakan Pak Shodiqin, kalau tiap tahun melahirkan bagaimana kesehatan ibu dan bayi dapat terjaga. Apalagi kalau asupan gizi kurang karena miskin. Maka punya anak jangan banyak-banyak, dua saja cukjup.” Katanya.
Kegiatan sosialisasi di Gunungkidul ini mengakhiri rangkaian kegiatan yang sama yang telah dilaksanakan sebelumnya di Kabupaten Sleman dan Kulon Progo. Menutup acara, H. Sukamto membagikan sejumlah door prize menarik kepada para peserta. @red