Bersama Arzeti Bilbina, BKKBN Jatim Sosialisasi PK Cegah Stunting di Sidoarjo
Bangga Kencana || Sidoarjo – Pengasuhan dan pembinaan remaja dapat dilakukan melalui komunikasi yang efektif antara remaja dan orang tua. Komunikasi efektif telah diketahui merupakan pengaruh yang paling penting terhadap pembentukkan sikap dan perilaku remaja. Orangtua diharapkan menjadi sumber informasi dan pendidik utama tentang kesehatan reproduksi dan penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja.
Hal ini yang disampaikan para narasumber pada kegiatan Sosialisasi Penguatan Pendataan Keluarga dan Sasaran Bangga Kencana di Sidoarjo, sabtu (20/11/2021)
Sekretaris Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur (BKKBN Jatim), Nyigit Wudi Amini, S.Sos, M.Sc., menjelaskan bahwa orang tua jaman now kurang efektif jika melakukan komunikasi secara to the point untuk memerintah atau melarang kepada anaknya.
“Dalam komunikasi efektif orang tua dan anaknya, yang paling penting itu tidak bisa main perintah main larang, yang bagus adalah membangun kesepakatan lalu konsistensi pelaksanaannya. Remaja perlu didengar,” jelasnya.
Senada dengan hal tersebut, Arzeti Bilbina, SE, M.A.P., Anggota Komisi IX DPR RI yang juga merupakan narasumber utama pada kegiatan menyampaikan bahwa dalam berkomunikasi dengan anak, orang tua hendaknya tetap memberikan Batasan norma dan budaya yang harus tetap dipegang teguh oleh anak.
“Ada aturan-aturan dan adab yang harus tetap dikomunikasikan ke anak-anak. Mereka boleh saja terbuka berpikiran dan berteman dengan siapapun. Namun, misal saat mereka keluar rumah, tetap harus diberi Batasan, jangan sampai mereka melakukan aktivitas menyimpang yang melanggar norma agama dan budaya ketimuran,” tuturnya.
Dalam kegiatan yang diikuti oleh Ketua Tim Penggerak PKK se-Sidoarjo dan juga Insan Generasi Berencana (GenRe) ini, juga dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sidoarjo, Ny Sa’adah Ahmad Muhdlor Ali.
Terkait dengan upaya Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam mendukung upaya percepatan penurunan stunting, Ning Sasha (sapaan akrab Sa’adah Ahmad Muhdlor Ali: red) menjelaskan bahwa pihaknya sangat mendukung penuh upaya tersebut. Bahkan, pertemuan dan kegiatan PKK di Sidoarjo juga melibatkan remaja.
“Remaja adalah calon penerus bangsa yang akan membentuk keluarga. Maka dri itu, kegiatan TP PKK yang berhubungan dengan BKKBN dan kesehatan, kami selalu libatkan remaja sebagai peserta. Kami mau mengubah paradigma bahwa PKK bukan hanya diidentikkan dengan aktivitas ibu-ibu saja, tapi juga remaja atau calon pengantin. Sehingga mereka bisa mendapatkan bekal ilmu yang cukup dalam mencetak generasi penerus yang terbebas dari stunting,” pungkasnya.
Bagi Masyarakat Jawa Timur bisa mendapatkan Konsultasi Keluarga GRATIS. Klik di www.siapbahagia.com @red