Bangga Kencana || Yogyakarta – Pemerintah Kabupaten Kulon Progo berkomitmen tinggi dalam mensukseskan program KB. Hal ini terlihat ketika Bupati Kulon Progo Drs. Sutedjo beserta jajaran menerima kunjungan silaturahmi Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN DIY Shodiqin S.H., M.M., Secara lengkap Bupati mengumpulkan Asisten Pemerintahan dan Kesra Drs. Jazil Ambar Wasan beserta Kabag Kesra, Kepala Dinas PMD Dalduk dan KB Drs. Ariadi, M.M., beserta jajaran, Kepala Dinas Sosial PPA Drs. Yohanes Irianta MSi., dan Kepala Dinas Kesehatan dr. Sri Budi Utami, M.Kes.
Dalam kunjungan ini Kepala Perwakilan BKKBN DIY disertai Korbid Latbang Rohdhiana, Humas Danarto, dan dari Bidang Dalduk Ewang Sewaka. Selain pertama-tama memperkenalkan diri sebagai Kepala Perwakilan yang baru, Shodiqin juga menyampaikan apresiasi atas capaian program Banggakencana di Kulon Progo yang memuaskan. Selanjutnya Kaper BKKBN DIY tetap berharap agar komitmen pemda terhadap program tetap dapat dipertahankan dan ditingkatkan di masa mendatang.
Selanjutnya Kepala Perwakilan memaparkan sejumlah program prioritas yang perlu dipercepat menjelang akhir tahun ini. Diantaranya penanganan stunting dan percepatan vaksinasi keluarga.
Khusus penanganan stunting, ada dua proyek percontohan yang dilaksanakan di Kulon Progo, yang pertama adalah Program Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) yang bermitra dengan dunia usaha baik melalui pemberian bantuan maupun pemberdayaan UPPKA setempat di Kampung KB (Kampung Keluarga Berkualitas).
Yang kedua adalah Program Elsimil (Program Elektronik Siap Nikah Siap Hamil). Elsimil merupakan prototipe mekanisme secara elektronik untuk pemantauan sejak calon pengantin sampai ketika siap untuk mengasuh anak sehingga stunting dapat dicegah sejak dini.
Selain Dashat dan Elsimil yang dalam tahap proyek percontohan, secara nasional juga dibentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) pada level lini lapangan. Untuk Kabupaten Kulon Progo sudah berhasil dibentuk sesuai target sebanyak 229 TPK yang terdiri dari unsur PKK Desa, Bidan, dan Kader.
Barangkali karena capaian dan komitmen pemkab yang tinggi sehingga banyak proyek percontohan yang dilaksanakan oleh BKKBN Pusat di Kulon Progo. “Ketika Pak Hasto diangkat sebagai Kepala BKKBN, kami kan malu kalau capaian program Banggakencana di Kulon Progo tidak bagus. Masa Bupati Kulon Progo diangkat jadi Kepala BKKBN tapi capaian kami malah jeblok” demikian dijelaskan Bupati Sutedjo.
Selanjutnya Kepala Dinas PMD Dalduk KB melaporkan bahwa secara capaian program, target yang ditetapkan BKKBN telah mendekati maksimal. Namun secara penyerapan anggaran terdapat sejumlah kondisi yang tidak memungkinkan penyerapan anggaran secara maksimal. “Misalnya biaya MOW yang dianggarkan oleh APBN tidak terserap maksimal karena sekarang BPJS telah membiayai sehingga tidak mungkin kami keluarkan karena akan menyebabkan dobel pembiayaan.” Demikian Ariadi menjelaskan.
Sedangkan Kadinkes melaporkan bahwa capaian vaksinasi di Kulon Progo telah mencapai cukup tinggi sebesar 85 persen. Sisa 15 persen sebagian memang dari kelompok yang masih sulit menerima program vaksinasi sehingga laju percepatan menuju 100 persen mulai melambat. “Oleh karena itu kami menyambut baik dukungan BKKBN yang melatih dan menggerakkan Bidan sebagai vaksinator. Semoga dengan program Vaksinasi Keluarga, percepatan vaksinasi Covid-19 dapat terwujud.” Demikian harapan Kadinkes Sri Budi Utami.
Kepala Dinas Sosial PPA menyampaikan bahwa terdapat sinergi dan keterkaitan erat program-program sosial dengan program Banggakencana. Kami memiliki Program Bansos Pangan dan Program Keluarga Harapan (PKH) yang mendukung penanganan stunting, jelas Irianta.
Saat melepas Kepala Perwakilan dan jajarannya Bupati kembali menegaskan komitmen Pemerintah Kabupatan Kulon Progo dalam mensukseskan Program Banggakencana di wilayahnya. “Membangun bangsa adalah membangun manusia. Dan kualitas manusia pertama-tama dibentuk dalam keluarga”. @re
