Di Bojongeoro BKKBN Jatim dan DPR RI Lakuka Pendataan Hasil Keluarga Basis Pembangunan Keluarga dan Penurunan Stunting

Bangga Kencana || Bojonegoro – Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur (BKKBN Jatim) dan anggota Komisi IX DPR RI, menyelenggarakan sosialisasi Penguatan Pendataan Keluarga dan Kelompok Sasaran Bangga Kencana dan penurunan stunting, di wisma KPRI, desa Baureno, Bojonegoro, Jawa Timur. Minggu (14/11/2021).
Kegiatan ini dihadiri oleh H. Abidin Fikri, S.H., M.H., anggota komisi IX DPR RI, dra. Sofia Hanik, M.M., koordinator bidang adpin Perwakilan BKKBN provinsi Jawa Timur, dan supardi S.Sos.,Kepala Bidang KB KS dinas P3AKB kab. Bojonegoro.
H. Abidin Fikri, mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi ini merupakan agenda tahunan sebagai bentuk komitmen bersama dalam mensukseskan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) di Jawa Timur. Terlebih, BKKBN telah melaksanakan Pendataan Keluarga di tahun 2021 ini.
Selain itu, H. Abidin Fikri, berharap agar kegiatan sosialisasi BKKBN di wisma KPRI, desa Baureno, Bojonegoro Jawa Timur agar dapat dioptimalkan sehingga masyarakat semakin memahami pentingnya membangun keluarga yang berkualitas, mencegah pernikahan dini dan kehamilan di usia dini serta fokus pada pencegahan status gizi buruk, yaitu stunting.
Sementara itu, Sofia Hanik, menjelaskan pentingnya Pendataan Keluarga. Perbedaan Pendataan Keluarga dengan informasi statistik lain yang sudah ada yakni data yang didapat bersifat mikro. Pendataan Keluarga memotret satu per satu keluarga baik by name dan by address.
Data yang ada diharapkan bisa membantu dalam penanganan stunting karena BKKBN ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai pelaksana percepatan penurunan stunting nasional.
“Selama ini data stunting itu ada secara angka, tapi tidak ada yang tahu stunting nya dimana, oleh karena itu hasil Pendataan Keluarga sangat membantu untuk mengetahui lokus penanganan stunting,” pungkasnya.
Dalam paparan materinya, Koordinator bidang adpin Perwakilan BKKBN Jatim ini menjelaskan bahwa pada tahun 2019, prevalensi stunting di Indonesia adalah 27,6%, artinya 1 dari 3 balita Indonesia menderita stunting. Angka ini menjadikan Indonesia berada pada urutan ke-4 negara dengan angka stunting tertinggi di dunia.
Sedangkan angka prevalensi stunting di Jawa Timur tidak terpaut jauh dari nasional, yakni 26,86%. Oleh karenanya, ia mengharap dukungan dari berbagai pihak untuk bergandengan tangan dalam upaya menurunkan prevalensi stunting di Jawa Timur.
Bagi Masyarakat Jawa Timur bisa mendapatkan Konsultasi Keluarga GRATIS, klik di www.siapbahagia.com @red