Nasional

Pembinaan ASN di Lingkup Kerja BKKBN Jatim, Sestama BKKBN Pusat Lakukan Pembinaan Secara Langsung

Bangga Kencana || Surabaya – Sekretaris Utama (Sestama) Badan Kependudukan Keluarga Berencana (BKKBN) Pusat, Drs. Tavip Agus Rayanto, M.Si., melakukan pembinaan ASN diruang lingkup kerja Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Senin (27/9/2021) di Kantor Perwakilan BKKBN Jawa Timur, jalan Airlangga 31-33, Surabaya, Senin (27/9/2021).

Hadir dalam acara, Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Provinsi Jawa Timur, Drs Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd., beserta Sekretaris, para pejabat fungsional koordinator bidang, dan ASN dilingkup kerja BKKBN Jawa Timur.

Dalam kegiatan yang menerapkan protokol kesehatan ini, pak Teguh panggilan akrab Kaper BKKBN Provinsi Jawa Timur, dalam sambutannya mengucapkan Selamat datang atas kehadiran Sestama BKKBN Pusat, dan juga menerangkan profil dari BKKBN Jatim.

“Jumlah ASN Perwakilan BKKBN Jawa Timur berjumlah 129 orang, di UPT Malang dan Jember berjumlah 26 orang, PPNPN 47 orang. Sedangkan jumlah Penyuluh KB (PKB) berjumlah 1.855 orang, terdiri dari PKB Ahli 73%, Trampil 27%, dan PKB Ahli Madya 40,43%,” ujar pak Teguh.

Pak Teguh juga menerangkan BKKBN Jatim mempunyai 4 aset utama, yang berada di Jember, Malang, Latbang, dan Airlangga Surabaya. “UPT Diklat Malang dan Jember merupakan aset BKKBN/DHM. Sedangkan kantor pusat Airlangga dan latbang saat ini sedang proses sertifikat,” ujarnya.

Dalam anggaran, tahun 2021, BKKBN Jatim mempunyai pagu anggaran sebesar Rp.413 Milyar dan realisasinya sebesar 74%, dan ada penambahan anggaran untuk stunting sebesar Rp.18 milyar. “Alhamdulillah 2020, semester I dan II, kami mendapat penghargaan dari DJA Kanwil Jatim sebagai Satker dengan Pagu Anggaran Besar Rp.100 s/d Rp.500 milyar,” terang pak Teguh.

Terkait kemitraan dengan DPR-RI, pak Teguh menerangkan bahwa di Jatim total kegiatan kemitraan sebanyak 118 kegiatan dengan total anggaran Rp.17,7 milyar.

“Tahap I sudah dilaksanakan 118 kegiatan dengan nilai Rp 13,2 milyar dan sejauh ini berjalan lancar. Tahap II dengan nilainya Rp.4,5 milyar akan dimulai Oktober-November. Saat ini sedang diproses pengadaannya dan sudah kami komunikasikan dengan masing-masing mitra,” ujarnya.

Sestama BKKBN Pusat, dalam kesempatan itu menerangkan lambang BKKBN yang mempunyai makna arti yang mendalam tentang bagaimana BKKBN bekerja.

Yang pertama, lambang Love, diadopsi dari lambang cinta yaitu hati. Yang mempresentasikan bahwa asal dari sebuah perencanaan adalah dari kasih sayang keluarga yang didukung dengan lingkungan yang selalu mensupport.

Kedua, lambang Merangkul, BKKBN akan selalu berusaha untuk merangkul memfasilitasi dan menjadi partner dalam setiap perencanaan yang dilakukan oleh keluarga dan masyarakat dari masa kanak-kanak sampai dewasa.

Ketiga, lambang Kupu-Kupu, berarti perencanaan dan proses. Dapat dilihat dari proses metamorfosis kupu-kupu dari seekor ulat hingga menjadi kupu-kupu yang indah.

Keempat, lambang Tak Terbatas, Pencapaian harus direncanakan tanpa batas, setiap jatuh harus bangun tanpa henti. Begitupun BKkBN tanpa lelah akan terus menjadi partner keluarga dan masyarakat.

Dalam arahannya terkait Percepatan Reformasi Birokrasi Menuju Result Oriented Goverment, bahwa BKKBN dalam percepatan reformasi menuju lembaga yang handal dan dapat terpercaya dalam mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas. Tavip menerangkan ada beberapa pengungkit yang harus terpenuhi.

 

“Pengungkit terdiri dari manajemen perubahan, penataan peraturan, penataan dan penguatan organisasi, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan akuntabilitas kinerja, penguatan pengawasan, dan peningkatan kualitas pelayanan publik,” urai Tavip.

Dari pengungkit itu, Tavip menerangkan akan ada hasil yang akan diraih. Pertama, Perubahan budaya kerja organisasi. Kedua, Peraturan yang tidak tumpang tindih. Ketiga, Organisasi yang tepat ukuran (PBO) dalam pencapaian kinerja. Keempat, Busines Proses yang implementatif. Kelima,  ASN yang profesional. Keenam, Kinerja fisik dan keuangan. Ketujuh, Peningkatan Integritas aparatur. Kedelapan, pada saat pemerintahan di klik Langsung nyambung, dan Kesembilan, Pelayanan publik yang berkualitas.

Diakhir kata, Tavip menjelaskan bahwa kunci sukses Percepatan reformasi birokrasi BKKBN adalah Moral Obligation, yang meliputi ber-integritas, mempunyai strategi,  mempunyai komitmen, ada keteladanan, mau be-kerja keras, dan Making Change Making History,” urai Tavip. @red.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button