Pelatihan Teknis Pengembangan Media KIE Berbasis TIK secara E-Learning Tahun 2021 Digelar Oleh BKKBN Jawa Timur
Bangga Kencana || Jember – Kepala Perwakilan (Kaper) Badan kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur, Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd., diwakili kepala UPT Balai Diklat KKB Jember, Ronald Stefen Rigo, membuka Diklat Teknis Program Bangga Kencana melalui Pelatihan Teknis Pengembangan Media KIE berbasis TIK secara E-Learning tahun 2021. Rabu (23/6/2021).
Hadir dalam acara, Penjamin Mutu UPT BD KKB Jember dan juga guru besar UNEJ, Prof. Dr. Achmad Haryono, M.Pd., 11 Perwakilan OPD KB Kabupaten/ Kota, dan para peserta berjumlah 30 orang PKB jenjang keterampilan dari 11 Kabupaten/ Kota wilayah binaan.
“Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) sebagai SDM Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur dituntut untuk selalu meningkatkan kompetensinya dalam melaksanakan Program Bangga Kencana, dimana salah satu kunci keberhasilan Program Bangga Kencana adalah melalui komunikasi, informasi dan edukasi yang efektif dan efisien berbasis sosio kultural masyarakat yang langsung bersentuhan dengan sasaran,” ucap Ronald Stefen Rigo, membacakan pemaparan Kaper BKKBN Jawa Timur.
“Pada masa pandemi Covid 19 yang belum juga berakhir hingga saat ini, maka penggunaan teknologi informasi sangat besar peranannya dalam mengedukasi masyarakat atau keluarga tentang pentingnya pendewasaan usia perkawinan, kesehatan reproduksi, 8 fungsi keluarga dan sebagainya yang terangkum dalam program bangga kencana,” lanjutnya.
Menurut pak Teguh, sapaan akrab Kaper BKKBN Jawa Timur, salah satu tantangan dalam pengelolaan program Bangga Kencana saat ini adalah masih adanya jutaan wanita usia subur di Indonesia yang belum terlayani. Capaian Program Bangga Kencana secara nasional pun belum mencapai target yang ditetapkan.
Berdasarkan data SDKI 2017, angka unmet need baru mencapai 10,6 dari target 10,26. Angka kelahiran total per WUS (TFR) baru mencapai 2,4 dari target 2,3. Persentase pemakaian kontrasepsi (CPR) semua cara sebesar 63,6 dari target 65,6 dan Persentase pemakaian kontrasepsi modern (mCPR) sebesar 57,2 dari target 60,9. Sedangkan menurut survey SKAP Tahun 2019 angka unmet need terdata 12,1 dari target 9,91.
Penyebaran berbagai informasi program Bangga Kencana yang selama ini dilakukan langsung pada sasaran, disinilah perlunya pengembangan media penyuluhan terutama untuk menjangkau wilayah-wilayah khusus dengan fasilitas terbatas.
“Perlu dilakukan modifikasi dan inovasi yang terus menerus dalam upaya penyebarluasan informasi secara komprehensif baik melalui penyuluhan langsung dengan memanfaatkan kader, Toga, Toma serta memanfaatkan media tradisional, kerjasama dengan kelompok-kelompok masyarakat memanfaatkan media cetak, radio, jaringan internet, dan media social lainya,” lanjutnya.
Pak Teguh berharap
peserta mengikuti Diklat Teknis ini dapat menjadi bekal para peserta, untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat yang menitik beratkan pada budaya lokal wilayah kerjanya masing masing.
“Oleh karenanya ikuti seluruh rangkaian materi pelatihan ini dengan baik, yang pada akhirnya dapat memberi manfaat, baik bagi saudara sebagai PKB secara khusus maupun masyarakat secara umum,” pungkas pak Teguh. @red.