Nasional

Gelorakan KB Perusahaan, Kaper BKKBN Jatim Datangi Apindo Jatim

Bangga Kencana || Surabaya – Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur menggandeng Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Timur dalam upaya percepatan penurunan stunting dan menggelorakan Kembali pelayanan KB Perusahaan di Jawa Timur.

Hal itu diungkapkan dalam kunjungan Kepala Perwakilan (Kaper) Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur, Drs Sukaryo Teguh Santoso.,M.Pd., beserta Koordinator Bidang KB-KR Perwakilan Provinsi Jawa Timur, Waluyo Ajeng Lukitowati, S.St., M.M., ke kantor Apindo Jawa Timur, Senin (7 Juni 2021).

Seperti diketahui BKKBN Telah ditunjuk sebagai leading sektor program penurunan stunting, stunting di Indonesia hingga saat ini masih berada di atas rata-rata kejadian stunting di dunia yaitu sebesar 27,67 persen (SSGBI, 2019). Kondisi tersebut menjadikan penanganan stunting merupakan agenda Prioritas Nasional seperti tertuang dalam Permenkes 29 tahun 2019 tentang penanggulangan masalah gizi bagi anak akibat penyakit, serta sesuai dengan amanat Perpres No. 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional PPG, yang mana pelaksanaan Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi juga dilakukan oleh dunia usaha.

“Provinsi Jawa Timur sebagai provinsi penyangga di Indonesia juga masih menghadapi masalah stunting dengan prevalensi stunting sebesar 26,9 persen. Variasi sebaran kejadian stunting di Jawa Timur masih menunjukkan perbedaan yang tinggi antar Kabupaten dan Kota,” tutur Pak Teguh.

Tingginya prevalensi stunting berimplikasi terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Permasalahan stunting di Jatim, diikuti dengan masih tingginya angka kematian ibu dan bayi.

“Sehingga seluruh sektor dan program harus melakukan pencegahan dan penanganan secara komprehensif dan konvergen,” lanjut pak teguh

Selain itu Pak Teguh juga berharap bahwa dengan kerjasama dengan Apindo dapat menggelorakan kembali gaung KB Perusahaan yang telah redup.

Program KB Perusahaan sebenarnya pernah berjaya di tahun 80-an hingga 90-an. Program ini telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian peserta KB baru dan upaya peningkatan kesejahteraan keluarga karyawan dan karyawati.

“(Program) ini sebenarnya masih ada, hanya saja meredup. Makanya kita akan ada revitalisasi pelayanan pelaksanaan KB,” papar pak Teguh.

Selaras dengan apa yang diungkapkan oleh Kaper BKKBN Jawa Timur tersebut, Made Sujana, Sekretaris Eksekutif Apindo Jawa Timur mengungkapkan bahwa Pelayanan KB Perusahaan sangat dibutuhkan bagi perusahaan, daan gaung program ini menjadikan kerjasama Apindo dengan BKKBN akan memberikan dampak positif baik bagi kedua belah pihak.

“Dampak KB Perusahaan sangat luar biasa. Ketika KB dijalankan, produktivitas sudah pasti (baik), karena dia merasa aman dan nyaman di keluarganya. KB tidak hanya tanggungjawab pemerintah, tapi juga dunia usaha,” ungkapnya.

Terkait permasalahan stunting, beliau mengaku terkejut bahwa angka stunting di Jawa Timur masih sangatlah tinggi dan siap melakukan sosialisasi kepada perusahaan-perusahaan di Jawa Timur untuk menjadikan program tersebut sebagai salah satu perhatian terutama sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan terhadap pembangunan masyarakat.

“Saya kaget ternyata angka stunting masih tinggi, terus terang gaung stunting masih belum terasa, banyak perusahaan masih belum memahami terkait permasalahan ini, kami tentu akan siap mendukung melalui program-program CSR di perusahaan, kami harap BKKBN dapat membatu kami terlebih dahulu untuk memberikan sosialisasi terkait permasalahan stunting kepada perusahaan-perusahaan di bawah Apindo Jawa Timur, sosialisasi dapat dilakukan secara daring karisedenan” pungkasnya. @red

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button