BKKBN Jawa Timur Gelar Orientasi Kader PK21 di Balai Desa Sebani Pasuruan dan Monev PK21
Bangga Kencana // Pasuruan – Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur, all out dalam Pelaksanaan Pendataan Keluarga Tahun 2021 (PK21), sebelumnya BKKBN Jatim menggelar Orientasi dan pembekalan secara serentak di 38 kabupaten/ kota se Jatim, kepada Kader Pendata PK21, salah satunya di desa Sebani, Banjarkejen, Wedoro, Tunggulwulung, Banjarsari, telah berkumpul di balai desa Sebani Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan. Senin (22/3/2021) lalu. Dan bulan April hingga Mei 2021 melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) PK21 diberbagai daerah.
Menurut Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Jawa Timur, Drs Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd., pada waktu itu, Orientasi ini merupakan tahapan yang sangat krusial sebelum pelaksanaan PK 2021 yang akan dilaksanakan pada 1 April sampai 31 Mei 2021. Pasalnya, pelaksanaan PK 2021 akan dilakukan oleh kader setempat dibawah pembinaan Penyuluh KB/ Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PKB/PLKB).
“Selain melakukan pendataan, kader juga melakukan komunikasi, informasi dan edukasi serta penyuluhan Program Bangga Kencana kepada keluarga di lingkungannya. Setelah mengikuti Orientasi Pendataan Keluarga 2021, kader diharapkan mampu memiliki pemahaman tentang mekanisme dan tata cara pelaksanaan PK 2021,” ujar pak Teguh waktu itu.
Perlu diketahui, PK21 merupakan kegiatan prioritas Badan Kependudukan Keluarga Nasional (BKKBN) yang dilaksanakan 5 tahun sekali, dalam upaya menyediakan data dan informasi keluarga by name by address. Data dan informasi keluarga ini penting dan strategis, karena tidak hanya sebagai alat untuk mengukur indikator kinerja utama program Bangga Kencana, tetapi juga untuk menyediakan data untuk kepentingan operasional penggerakan program Bangga Kencana di lapangan.
Selain menghasilkan data keluarga by name by address, PK 2021 juga mengidentifikasi keluarga beresiko stunting. Tahun 2019, prevalensi stunting di Indonesia sebesar 27,7 % (merupakan urutan ke-4 Dunia). Jumlah ini masih jauh dari standar WHO yang seharusnya di bawah 20%.
PK21 menggunakan metode sensus, sedangkan pengumpulan data menggunakan dua cara yakni melalui smartphone dan formulir (paper based). Dalam hal ini, peran Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) / Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) sangat krusial dalam pengorganisasian pendataan keluarga di lapangan. Demikian juga PPKBD, Sub PPKBD dan Kader Pendata.
Di Jawa Timur, dengan sasaran keluarga sebanyak 12.812.995 KK, pelaksanaan PK21 melibatkan 85.420 Kader Pendata yang akan melaksanakan pendataan melalui kunjungan dari rumah ke rumah. Hingga awal Mei 2021 Keluarga yang sudah didata di Jawa Timur sekira 54 persen KK. @red.