BKKBN Jatim Sosialiasi Penguatan PK21 bersama DPR RI Hari ke-3 di Banyuwangi

Bangga Kencana || Banyuwangi – Perwakilan BKKBN Jawa Timur melakukan sosialisasi Penguatan Pendataan Keluarga 2021 (PK21) dan kelompok sasaran Bangga Kencana dengan menggandeng mitra kerja dari Komisi IX DPR RI, Sy Anas Thahir. Hari ini adalah hari ke-3 pelaksanakan kegiatan di Banyuwangi yakni di kecamatan Singojuruh, Rabu (28/4/2021).
Kegiatan ini merupakan rangkaian sosialisasi rutin yang dilakukan oleh Perwakilan BKKBN Jawa Timur dengan menggandeng mitra kerjanya. Tujuan dari sosialisasi kali ini adalah untuk memberikan penguatan terkait program nasional dari pemerintah yakni Pendataan Keluarga 2021 (PK21).
PK21 sendiri telah dilaksanakan mulai tanggal 1 April s.d 31 Mei 2021. Acara dihadiri secara langsung oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Sy Anas Thahir, Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd (Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur) dan Herni Setyorini (Kadis Sosial PPKB Banyuwangi).
Dalam sambutannya, Anas Thahir mengatakan jika data dari PK21 ini sangat penting untuk intervensi Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) di masyarakat. Anas juga menghimbau jika masyarakat Banyuwangi untuk mendukung suksesnya pelaksanaan PK21 di Banyuwangi dan Jawa Timur pada umumnya.
Sementara itu, Kaper BKKBN Provinsi Jawa Timur Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pdm, menerangkan bahwa PK21 di Jawa Timur akan mendata sebanyak 12.812.995 KK dan akan didata oleh 85.420 kader. Pengumpulan data PK21 dilapangan tentunya dengan menerapkan protokol Kesehatan, kader akan dilengkapi dengan masker dan hand sanitizer saat melakukan kunjungan ke keluarga-keluarga yang didata.
Disisi lain Pak Teguh juga mengatakan bahwa data hasil PK21 ini akan menjadi sumber data yang penting untuk memetakan keluarga di Jawa Timur khususnya yang diindikasi mengalami Stunting. “Pada tahun ini BKKBN diberikan amanah oleh Presiden RI Joko Widodo sebagai Penanggung Jawab pencegahan stunting di Indonesia. Target penurunan angka stunting sendiri yakni sebesar 14 persen sampai dengan 2024, sementara angka stunting di Indonesia sendiri masih diatas 27 persen,” ujar pak Teguh. @red