Tinjau Pelaksanaan PK 2021,Kunker Kaper BKKBN Jatim ke Kecamatan Kokop Bangkalan
Bangga Kencana || Bangkalan – Kepala Perwakilan (Kaper) Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur, Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd., melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Kamis (8/4/2021).
Dalam kunker di Bangkalan, Pak Teguh di dampingi, pejabat fungsional koordinator bidang KB-KR, Waluyo Ajeng Lukitowati, S.St., M.M., dan pejabat fungsional koordinator bidang Adpin, Dra. Sofia Hanik, M.M., beserta jajaran BKKBN Provinsi Jawa Timur.
Di Bangkalan, Pak Teguh dan jajarannya singgah di kantor Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBP3A) Bangkalan, dan disambut langsung oleh Kepala Dinas KBP3A Bangkalan, Aminah Rachmawati.
Didampingi Kepala Dinas KBP3A tersebut, rombongan BKKBN Jatim diantar menuju ke kantor Kecamatan Kokop untuk melakukan monitoring dan evaluasi Program Bangga Kencana dan Pendataan Keluarga (PK) 2021.
Hadir dalam acara di kecamatan Kokop, Camat Kokop diwakili Sekretaris Kecamatan, perwakilan dari Polsek Kokop, perwakilan dari Koramil Kokop, kordinator penyuluh KB, kader pendata PK 2021, serta Ketua IPKB beserta jajaran.
“Selamat datang Kaper BKKBN Jawa Timur, di kecamatan paling jauh di Kabupaten Bangkalan, kita merasa terhormat kedatangan Kaper dan jajarannya. Saya laporkan. Di kecamatan Kokop, terdapat 1 PKB, 1 PLKB, dan 1 pengelola data, dan terdapat 13 desa, dengan 1.809 KK, dan dalam pendataan keluarga memakai smartphone 81 %, dan formulir 19 % di 3 desa,” ujar sekretaris Kecamatan Kokop dalam sambutannya.
Kepala dinas KBP3A menerangkan ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pendataan PK 2021 di Kabupaten Bangkalan. “Kendala pertama, kurangnya sosialisasi PK 2021 di Bangkalan, kedua 1 Mei Pilkades serentak, yang ketiga kendala input data diserver. “Pilkades secara serentak, itu isu sensitif, jadi kita harus kerja secara extra, karena ada yang mencurigai kader yang datang adalah salah satu orang dari calon Kades,” ungkap bu Aminah Rachmawati.
Pak Teguh, Kaper BKKBN Jawa Timur menerangkan, bahwa kedatangannya didampingi Kadis KBP3A Bangkalan serta koordinator KB Bu Luky, koordinator Adpin Bu Hanik, untuk meninjau langsung pelaksanaan PK 2021 di Bangkalan.
“Kemarin saya bersama Ibu Gubernur Khofifah ke Ponorogo. Ibu Gubernur meninjau langsung dan mendukung pelaksanaan PK 2021. Dan sekarang saya kesini datang pingin mengetahui proses pelaksanaan PK dan kendala kader lapangan dalam pendataan,” terang Pak Teguh.
PK 2021 merupakan kegiatan prioritas BKKBN yang dilaksanakan 5 tahun sekali, dalam upaya menyediakan data mikro dan informasi keluarga by name by address. Selain itu PK 2021 juga mengidentifikasi keluarga beresiko stunting.
Dari 57 variabel PK 2021 ada yang sangat mungkin bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan daerah. “Contoh ada beberapa keluarga belum memiliki jamban, dan ada tidak memiliki akte kelahiran. Hal itu terdata dan bisa dimanfaatkan kepala desa dalam pelaksanaan program pembangunan desanya,” terang pak Teguh.
Pak Teguh mengingatkan bahwa PK 2021 tidak ada hubungan dengan bantuan apapun, murni wawancara dalan pengambilan data keluarga untuk kepentingan program pembangunan negara untuk keluarga di Indonesia.
Dalam sesi dialog, ada beberapa keluhan dan permasalahan yang disampaikan kader pendata di Kecamatan Kokop, antara lain pendataan memakai smartphone yang terkendala server error sehingga tidak muncul dalam input dashboard, hingga salah input data.
“Pelaksanaan PK 2021, khusus di awal Minggu pertama memang ada kendala di server. Hal itu disebabkan karena semua data dari kader pendata masuk (entry) secara bersamaan. Jadi dalam perjalanan data ke server terkendala. Dan sekarang lagi diperbaiki oleh Pusat,” terang pak Teguh.
Pak Teguh juga menerangkan bawah ini adalah pengalaman pertama para kader dalam penggunakan aplikasi smartphone di pendataan keluarga, sehingga ada yang salah klik. “Salah input jadi hasil tidak valid. Ini muncul pada Minggu pertama saking semangatnya para kader mendata,” ujar beliau.
Sofia Hanik koordinator Adpin menambahkan bahwa didalam PK 2021 ada 2 pengembang yakni pengembang aplikasi dan pengembang server. “Data yang sudah masuk akan tersimpan itu janji pengembang. Pengembang aplikasi minta server dinaikan, jadi data masuk diaplikasi tidak akan hilang,” ujarnya.
Diakhir acara pak Teguh mengingatkan bahwa, jika kader meminta bantuan ke kader lain dalam memasukan data, harus memakai smartphone dari kader pendata yang meminta tolong. “Jadi supaya data bisa valid,” ungkap beliau.
Khusus pendataan keluarga di Kabupaten Bangkalan yang berbarengan dengan Pilkades serentak, Pak Teguh meminta bantuan aparat keamanan untuk melakukan pendampingan dan memberikan pemahaman tentang PK 2021 yang tidak ada hubungannya dengan Pilkades, sehingga masyarakat bisa menerima kader pendata PK 2021.
Kaper dan jajaran setelah acara selesai di kantor Kecamatan Kokop kemudian melanjutkan kunjungan ke Puskesmas Kokop yang berada di depan Kantor Kecamatan Kokop untuk melihat ruang dan pelayanan KB. Dan pada saat itu disambut langsung kepala Puskesmas yang baru, Winarti.
Dalam kesempatan itu Waluyo Ajeng Lukitowati, koordinator KB-KR BKKBN Jatim menanyakan berapa banyak layanan KB di Puskesmas dan dijawab oleh pelayan KB puskesmas, “Perminggu pelayanan KB di Puskesmas sekira 25 orang. IUD perminggu 2 orang, dan pemasangan implant 5 orang.”
“Peninjauan langsung ke Puskesmas untuk melihat pelayanan KB di daerah, salah satu nya kegiatan hari ini di Puskesmas Kokop. Agar semua keluarga di Jawa Timur terlayani KB dengan baik,” ujar Bu Luki.
Di Puskesmas, Pak Teguh berpesan kepada Kepala Puskemas agar jika ada kekurangan atau membutuhkan alkon lapor ke BKKBN Jatim, agar bisa disiapkan. @red.