Keluarga Jawa Timur

Orientasi Kader PK 2021 di Desa Masaran Sampang

Bangga Kencana || Sampang – Menjelang Pendataan Keluarga (PK) 2021, sebanyak 85.420 kader pendata mengikuti orientasi dan pembekalan secara serentak di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Pada pembekalan hari ini, Selasa tanggal 23 Maret 2021 dilaksanakan di Kantor Balai Penyuluh KB Desa Masaran Kecamatan Banyuates Kab Sampang di ikuti 30 Kader/peserta,

Hadir di kegiatan orientasi, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jatim, bapak Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd., yang dalam hal ini diwakili oleh Sekban BKKBN Jatim, bapak Shodiqin,  S.H., M.M., sedangkan dari Dinas Kesehatan dan KB Kab. Sampang di hadiri kepala Bidang KB ibu Dra Hj.Hanian Maria Farouq, M.Si., beserta para PKB, se Kecamatan Banyuates.

Orientasi ini merupakan tahapan yang sangat krusial sebelum pelaksanaan PK 2021 yang akan dilaksanakan pada 1 April s/d 31 Mei 2021. Pasalnya, pelaksanaan PK 2021 akan dilakukan oleh kader setempat dibawah pembinaan Penyuluh KB/Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PKB/PLKB).

Selain melakukan pendataan, kader juga melakukan komunikasi, informasi dan edukasi serta penyuluhan Program Bangga Kencana kepada keluarga di lingkungannya. Setelah mengikuti Orientasi Pendataan Keluarga 2021, kader diharapkan mampu memiliki pemahaman tentang mekanisme dan tata cara pelaksanaan PK 2021.

PK 2021 merupakan kegiatan prioritas BKKBN yang dilaksanakan 5 tahun sekali, dalam upaya menyediakan data dan informasi keluarga by name by address. Data dan informasi keluarga ini penting dan strategis, karena tidak hanya sebagai alat untuk mengukur indikator kinerja utama program Bangga Kencana, tetapi juga untuk menyediakan data untuk kepentingan operasional penggerakan program Bangga Kencana di lapangan.

Selain menghasilkan data keluarga by name by address, PK 2021 juga mengidentifikasi keluarga beresiko stunting. Tahun 2019, prevalensi stunting di Indonesia sebesar 27,7 % (merupakan urutan ke-4 Dunia). Jumlah ini masih jauh dari standar WHO yang seharusnya di bawah 20%. @red.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button