Keluarga Jawa Timur

Walikota Mojokerto Dukung Penuh Pendataan Keluarga 2021

Bangga Kencana || Kota Mojokerto – Sehubungan akan dilaksanakan kegiatan Pendataan Keluarga (PK) secara serentak di seluruh Indonesia, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota  Mojokerto mengadakan kegiatan Orientasi Kader Pendata se-Kota Mojokerto di Pendopo Rumah Rakyat Kota Mojokerto. Senin (8/3/2021).

Dalam Kegiatan yang dibuka secara langsung oleh Walikota Mojokerto, Kepala Perwakilan (Kaper) Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur, Drs Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd., berkesempatan hadir Bersama Koordinator Bidang Adpin Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Sofia Hanik.

Ket: Kaper BKKBN Jatim dan Walikota Mojokerto

Sementara itu dari Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Mojokerto turut hadir Plt Kepala Dinas Kesehatan PPKB Kota  Mojokerto Ibu. drg. Maria Poeriani Soekowardani, M.Si., Kepala Bidang KBPP, Ibu Azizah beserta jajarannya.

Pendataan Keluarga yang dilakukan pada tahun ini mulai tanggal 1 April s.d 31 Mei, merupakan kegiatan prioritas BKKBN dalam upaya menyediakan data dan informasi keluarga by name by address.

“Data dan informasi keluarga ini penting dan strategis, karena tidak hanya sebagai alat untuk mengukur indikator kinerja utama program Bangga Kencana, tetapi juga untuk menyediakan data untuk kepentingan operasional penggerakan program Bangga Kencana di lapangan. Oleh karena itu, perlu dilakukan secara serius, benar dan apa adanya sesuai kenyataan di lapangan,” ujar pak Teguh sapaan akrab Kepala Perwakilan BKKBN Jatim tersebut.

Selain untuk Data dan informasi keluarga, tanggal 1 April s.d 31 Mei 2021, juga dilakukan pengumpulan data tetang kondisi fisik Balita (BB, TB, lingkar kepala). Data tentang Balita ini untuk mendukung upaya Percepatan Penurunan Stunting.

“Tahun 2019, prevalensi stunting di Indonesia sebesar 27,7 % (merupakan urutan ke-4 Dunia). Jumlah ini masih jauh dari standar WHO yang seharusnya di bawah 20 persen,” lanjut pak Teguh.

Bapak Presiden RI beberapa waktu yang lalu telah menegaskan agar pada tahun 2014, angka Balita stunting di Indonesia tidak lebih dari 14 %. “Artinya bahwa selama selama 3,5 (tiga tahun setengah) tahun kedepan kita harus mampu menurunkan 13,7 % (atau rata-rat 4 % per tahun). Untuk mencapai kondisi tersebut tentunya dibutuhkan kerja  keras, kerjasama, kolaborasi dan upaya operasional di akar rumput,” ungkap pak Teguh.

Dalam kesempatan tersebut pak Teguh tidak lupa terus menyerukan bagi kader pendata untuk terus mematuhi protokol Kesehatan selama melakukan pendataan mengingat saat ini masih ditengah pandemi Covid-19.

Terakhir pak Teguh juga menghaturkan terimakasih atas dukungan dari Ibu Walikota Mojokerto, TP PKK Kota Mojokerto dan seluruh mitra kerja di Kota Mojokerto.

Sementara itu ibu Hj. Ika Puspitasari, S.E., Walikota Mojokerto mendukung penuh kegiatan Pendataan Keluarga Tahun 2021 di Kota Mojokerto. Beliau mengapresiasi seluruh kader pendata Kota Mojokerto yang mana semuanya adalah perempuan. “Saya menyempatkan langsung hadir pada kegiatan ini karena ingin mengapresiasi seluruh kader pendata di Kota Mojokerto yang berdasarkan data yang ada semuanya adalah perempuan, ini hal yang luar biasa, mari kita tunjukkan bersama bahwa perempuan itu mampu dan bisa membawa perubahan bagi Kota Mojokerto,” ungkapnya

Dalam menyongsong Pendataan Keluarga ini beliau secara langsung menitipkan 3 (tiga) hal kepada para kader pada waktu melakukan pendataan ke seluruh masyarakat Kota Mojokerto

Pertama adalah dalam melakukan pendataan harus disampikan kondisi nya apa ada nya tanpa ada informasi yang ditutup-tutupi. “Sampaikan kondisi apa adanya bukan ada apanya, isikan di dalam formulir atau aplikasi tersebut informasi yang faktual berdasarkan kondisi sebenarnya, tujuan nya apa?, supaya kami bisa memotret, mendata gambaran real bagaimana kondisi masyarakat Kota Mojokerto. Berdasar hasil itu lah data yang akan kita jadikan untuk mengambil intervensi dalam mensupport permasalahan yang ada. Kalau data tidak jujur maka kami nanti dalam memberikan intervensi juga tidak akan tepat,” lanjut ibu Ika.

Yang kedua  beliau mengingatkan pula bahwa saat ini masih sedang dalam pandemi covid 19. “Penurunan kasus masih landai. Untuk itu saya titip panjenengan dalam mendata harus terus menyampaikan kepada masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan, 5 M sambil menunggu M yang ke 6 yaitu Melakukan vaksinasi,” ujarnya.

Terakhir beliau berpesan kepada kader agar menyampaikan salam kepada seluruh masyarakat kota Mojokerto khususnya untuk para ibu di Kota Mojokerto. “Fungsi keluarga dalam memberikan pemahaman kepada putra puti nya yang terbesar menjadi tanggung jawab Ibu, karena itu saya ingin kepada semua ibu untuk menerapkan fungsi nya sebagai tenaga pendidik dan pemberian pemahaman agama kepada anak anak kita semua. Selama ini kenakalan remaja terjadi salah satunya adalah karena kurang nya fondasi agama, dan proporsi terbesar bagi penanaman pemahaman tentang agama ada di keluarga khususnya ibu,”  pungkas ibu Ika. @red

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button